Analisis Ahli Terkait YouTube BNPB Diretas



Jakarta, Indonesia —

Pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya menduga akun Youtube milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diretas karena tak menggunakan fitur Two Factor Authentication (TFA), dan menggunakan password yang sama.

Menurut Alfons hal itu memudahkan peretas melancarkan aksinya terhadap akun youtube BNPB.

“Ya rasanya kemungkinan besar pengambilalihan terjadi pada akun yang tidak diproteksi dengan Two Factor Authentication,” ujar Alfons kepada Indonesia.com lewat pesan teks, Kamis (9/12).

Lebih lanjut Alfons menilai pengguna akun media sosial kerap ditemui menggunakan password yang sama di banyak akun. Sehingga jika ada satu akun yang bocor, akun lain dengan mudahnya dibobol.

Dia mengatakan salah satu penyebab akun media sosial diretas juga bisa dari akun email yang berhasil dikuasai sejumlah pihak. Kemudian akun sosial media yang menggunakan email itu dengan mudah diambil-alih peretas karena verifikasi TFA atau pergantian akun umumnya dilakukan melalui akun email.

Selain itu Alfons menduga ada juga kemungkinan bahwa akun Youtube BNPB yang diretas itu diserahkan kepada tim pengelola, sehingga banyak diketahui beberapa pihak.

“Kemungkinan juga akun tersebut diambil alih karena akun ini digunakan dan dikelola oleh tim, sehingga akun ini di-share,” tuturnya.

Di samping itu Alfons menjelaskan pembajakan akun BNPB itu bertujuan ingin mendapatkan akses kepada subscriber dari akun yang dibajak tersebut.

Dengan adanya peretasan akun Youtube BNPB itu, Alfons mengimbau untuk melindungi kredensial yang ada dan mengelola dengan baik, serta menggunakan password manager dan mengaktifkan TFA.

Sebelumnya akun YouTube resmi BNPB diduga diretas. Pantauan Indonesia.com pada Kamis pagi, akun YouTube BNPB yang telah centang biru itu berubah menjadi akun aset kripto Ethereum.

Pada saat mencari akun BNPB di pencarian YouTube, dua akun teratas yang muncul adalah Ethereum 2.0 namun dengan logo BNPB.

Hingga Kamis (9/12) siang akun resmi BNPB belum pulih. Terlihat akun masih menyiarkan siaran langsung pendiri Ethereum, Vitalik Buterin.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan pihaknya sedang menanggulangi akun youtube yang diretas oknum.

“Iya di-hack, saat ini kami sedang proses pulihkan akun Youtube nya,” ujarnya Abdul Muhari.

Berdasarkan pantauan Indonesia.com hingga pukul 10.45 WIB, akun YouTube BNPB yang telah centang biru itu masih diretas menjadi akun aset kripto Ethereum.

(can/mik)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *