Anggota Menwa Meninggal saat Pembaretan, UPNVJ Duga sedang Sakit
Wakil Rekor III Bidang Kerjasama dan Mahasiswa UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) Ria Maria Theresa menduga anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) yang meninggal saat kegiatan pembaretan diduga karena sakit.
Hal tersebut ia sampaikan merespons kabar mahasiswa D3 Fisioterapi UPNVJ, Fauziyah Nabilah Luthfi atau akrab disapa Lala meninggal dalam kegiatan Pembaretan Menwa pada Sabtu (25/9).
“Kemungkinan memang yang bersangkutan pada saat itu sakit, karena kejang-kejang, muntah-muntah, gitu ya. Tapi kami tidak tahu, ya karena tidak dilakukan autopsi,” kata Ria ketika dikonfirmasi, Selasa (30/11).
Ria menyebut dari hasil pemeriksaan fisik pada tubuh Lala tidak ditemukan bekas-bekas luka maupun memar. Meskipun demikian, Ria mengklaim pihaknya tetap bertanggung jawab dengan membentuk Tim Komisi Disiplin sejak awal November lalu.
Tim Komdis untuk mengusut kematian Lala ini terdiri dari unsur rektorat, kepala biro, dosen, dan tenaga kependidikan. Tim tersebut sudah beberapa kali menggelar rapat guna menentukan sanksi kepada Menwa karena kegiatan tersebut tanpa izin kampus.
“Jadi ini walaupun tanpa ada luka, memar, dan lainnya tetap kami proses, tetap dibuat Tim Komdis sebagai tanggung jawab kampus. Pada pertengahan Desember harus sudah ada hasil,” ujarnya.
Dalam keterangan tertulis dari Aliansi UPN VJ Bergerak, Lala disebut meninggal saat mengikuti kegiatan pembaretan Menwa. Korban dilaporkan tumbang setelah mengikuti kegiatan long march sejauh 15 kilometer.
Korban kemudian sempat beristirahat di sebuah masjid dan kemudian kejang-ejang. Korban langsung dilarikan ke RSUD Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Namun korban meninggal dunia dalam perjalanan.
Sebelumnya kasus serupa juga terjadi di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada akhir Oktober 2021. Seorang mahasiswa bernama Gilang Endi Saputra dilaporkan meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dan latihan Menwa di Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
(tfq/fra)