Angin Kencang Jakarta Efek Tak Langsung Siklon Paddy
Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta merupakan pengaruh tidak langsung dari Siklon Tropis Paddy.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, dapat diidentifikasi bahwa fenomena angin kencang terjadi karena adanya aliran massa udara yang cukup kuat dari wilayah Samudera Hindia sebelah Barat Banten, yang bertiup ke arah timur hingga di sekitar wilayah utara Tangerang dan Jakarta.
“Aliran massa udara yang cukup kuat tersebut dipicu secara tidak langsung oleh perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan sebagai dampak dari keberadaan pola tekanan rendah di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, termasuk adanya Siklon Tropis Paddy,” ujar BMKG lewat keterangan tertulis, Selasa (23/11).
Lebih lanjut pihaknya mengatakan sesuai dengan prakiraan cuaca dan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG untuk wilayah Jakarta, telah terjadi fenomena angin kencang di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada hari Selasa 23 November 2021 petang hingga malam, sekitar pukul 18.00 hinga 19.00 WIB.
Pihaknya mengungkap berdasarkan data pengamatan cuaca di beberapa titik, menunjukkan kondisi angin bertiup dengan kecepatan berkisar antara 28-46 kilometer per jam di beberapa wilayah seperti Cengkareng, Kemayoran, Halim dan Tanjung Priok.
“Siklon Tropis “PADDY” terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (74 km/jam arah barat-barat laut hingga barat-barat daya,” tuturnya.
Selain itu dijelaskan BMKG sistem Siklon Paddy juga membentuk pola low level jet, dengan kecepatan angin lebih dari 46 kilometer per jam, memanjang dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga selatan Jawa Barat.
Low Level Jet merupakan fenomena anomali angin kencang di sekitar lapisan troposfer, yang dampaknya secara tidak langsung terjadi Selasa petang kemarin.
Kendati demikian kejadian fenomena angin kencang ini diprediksikan akan berkurang dalam 24 jam ke depan seiring dengan melemahnya Siklon Tropis Paddy.
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus waspada di kondisi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang dan longsor.
“Melakukan antisipasi dengan memotong dahan dan ranting pohon yg sudah rapuh atau lapuk dan menguatkan atap rumah ataupun tegakan, tiang-tiang, baliho untuk menghindari adanya korban dan kerusakan lainnya,” pungkasnya.
Selain itu BMKG mengimbau untuk terus memonitor informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG yang lebih rinci dan detail hingga level kecamatan di seluruh wilayah Indonesia yang dapat diakses melalui website BMKG, akun media sosial @infobmkg, call center BMKG, dan dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
(can/fjr)