Angka Vaksinasi Turun, Kemenkes Sebut Akibat Hoaks



Jakarta, Indonesia —

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut turunnya capaian vaksinasi Covid-19 akhir-akhir ini akibat sejumlah faktor termasuk hoaks.

Penyebaran hoaks disebut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebabkan warga di sejumlah daerah menolak divaksin. Penurunan vaksinasi ini terjadi kendati saat ini ketersediaan vaksin sekaligus vaksinator sudah tercukupi.

“Dari survei, 7 persen masih ada yang tidak mau divaksin dan 15 persen masih ragu-ragu, ini tantangan kita. Jadi ada juga yang menunda karena merek vaksin, mak kami imbau agar tidak ada yang pilih-pilih vaksin covid-19,” kata Nadia saat dihubungi Indonesia.com, Jumat (19/11) malam.

Sebelumnya, Jumlah capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan selama empat pekan berturut-turut. Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19, penurunan paling besar terjadi pada sepekan terakhir.

Dalam periode 12-18 November, capaian vaksinasi tidak sampai menyentuh 10 juta sepekan seperti pekan-pekan sebelumnya, yakni hanya berada pada rentang 8 juta dosis terhitung untuk pemberian dua kali suntikan.

Sementara itu sebelumnya, terlihat jumlah capaian vaksinasi mengalami konsistensi penurunan. Terhitung pada periode 15-21 Oktober, jumlah capaian vaksinasi dalam sepekan berjumlah 10.849.150 dosis.

Kemudian terjadi kenaikan capaian vaksinasi pada periode 22-28 Oktober dengan 12.140.225 dosis selama tujuh hari. Selanjutnya, penurunan mulai terlihat dengan capaian vaksinasi selama kurun waktu 29 Oktober-4 November yang menghasilkan 11.819.696 dosis dalam sepekan.

Penurunan dilanjutkan pada periode 5-11 November dengan 10.318.598 dosis, dan dilanjutkan penurunan menjadi 8.551.465 dosis pada sepekan terakhir.

Genjot vaksinasi Jawa-Bali

Meski demikian, untuk mengejar target 80 persen dosis pertama rampung di akhir tahun, Kemenkes akan menggenjot capaian vaksinasi virus corona (Covid-19) di ibu kota provinsi luar Jawa-Bali.

Target ini juga merupakan alih prioritas setelah bulan-bulan sebelumnya fokus pada pencapaian vaksinasi di Jawa-Bali.

Nadia menambahkan, pihaknya juga menambahkan alokasi vaksin covid-19 pada daerah-daerah dengan capaian vaksinasi dosis satu maupun dua masih di bawah capaian nasional.

“Fokusnya akan ke Ibu Kota provinsi di luar Jawa-Bali ya khususnya. Karena targetnya itu tercapai dosis satu minimal 60 persen di Oktober, 70 persen di November, dan 80 persen di akhir Desember,” jelasnya.

Apabila melihat provinsi yang capaian vaksinasinya di bawah capaian nasional untuk dosis satu yang saat ini mencapai 64,03 persen, masih tersisa 22 provinsi.


Daftar 22 Provinsi dengan Vaksinasi Terendah


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *