Antrean Jenazah Covid Rumania sampai China Respons Pelecehan Petenis



Jakarta, Indonesia —

Sejumlah peristiwa meramaikan berita internasional pada Selasa (23/11), mulai dari antrean jenazah Covid-19 di Rumania sampai China sebut pelecehan seks yang menimpa petenis Peng Shuai berlebihan.

Berikut kilas berita internasional kemarin.

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden berniat maju lagi dalam bursa pemilihan presiden Amerika Serikatpada 2024 guna mengamankan periode keduanya.

Bidenyang baru merayakan ulang tahun pada Sabtu (20/11) lalu saat ini berusia 79 tahun. Dengan demikian ia akan berusia 81 tahun saat PilpresAS dimulai awal November 2024.

“Iya, Itu niatnya (Biden),” kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, saat ditanya wartawan soal rencana pencalonan Biden di pemilu 2024 pada Senin (22/11).

China meminta agar publik berhenti melebih-melebihkan kasus pelecehan seksual yang melibatkan mantan petenis ternama, Peng Zhuai, dan terduga pelaku eks wakil Perdana Menteri negara itu, Zhang Gaoli.

“Saya kira semua orang harus berhenti dengan sengaja dan melebih-lebihkan apalagi mempolitisasi masalah ini,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Zhao Li Jian, saat menanggapi pertanyaan dampak kasus atas citra China di mata internasional.

Komentar tersebut merupakan tanggapan langsung dari pemerintah China usai kasus Peng mencuat ke publik. Pemerintah China menyebut pelecehan seksual itu, “bukan masalah diplomatik”.

Rumania kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19. Akibat lonjakan ini, jasad pasien meninggal sampai ditempatkan di luar kamar jenazah rumah sakit di negara itu karena kapasitas tak mencukupi.

Sejak Oktober lalu, Rumania mengalami gelombang keempat Covid-19. Menurut data Worldometers, penambahan kasus Covid-19 di Rumania mencetak rekor pada 19 Oktober dengan 18.863 kasus baru di hari itu. Namun, lonjakan ini mulai menurun sejak November.

Per Senin (22/11), penambahan kasus positif harian di Rumania mencapai 1.550 kasus, jauh lebih rendah dibandingkan Oktober.

Barisan jasad para pasien meninggal ini berada di wilayah kamar jenazah Rumah Sakit Universitas Bucharest.

Kamar mayat di rumah sakit itu memiliki kapasitas menampung 15 orang, tetapi saat mengunjungi ruang itu, mereka menerima 41 jasad. Banyak mayat kemudian diletakkan di luar koridor, ditemani isak tangis keluarga dan kerabat yang meninggal dunia.

China dilaporkan membangun pangkalan militer di Uni Emirat Arab. Namun, Amerika Serikat disebut mencegah pembangunan ini.

Badan intelijen AS mulai memantau proyek beberapa waktu belakangan, setelah citra satelit menunjukkan bukti-bukti kemungkinan China diam-diam membangun fasilitas militer di Pelabuhan Khalifa, UEA.

Citra satelit itu memperlihatkan pekerjaan konstruksi yang mencurigakan. Kegiatan ini terjadi di dalam terminal peti ekspedisi yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan pelayaran China, Cosco.

(rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *