Apa Itu World App yang Sempat Viral Hingga Dibekukan Komdigi?


Jakarta, Indonesia

Beberapa waktu belakangan nama World App viral di media sosial karena disebut memberi Rp800 ribu bagi orang yang mau data retinanya direkam. Apa sebenarnya World App?

Di lamannya, World membagi layanan mereka menjadi empat, yakni World ID, World App, World Coin, dan World Chain.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mendeskripsikan World ID sebagai sistem untuk “membuktikan dengan aman dan anonim bahwa anda adalah manusia ssecara online.” Sistem pengenalan ini disebut hadir sebagai respons terhadap zaman kecerdasan buatan (AI).

World ID disebut bekerja untuk membantu penggunanya masuk ke aplikasi mobile dan melakukan verifikasi online, sekaligus memastikan Anda adalah manusia dan bukan bot.





“World ID memungkinkan Anda untuk secara anonim dan aman memverifikasi bahwa Anda adalah manusia nyata dan unik (dan bukan bot) untuk verifikasi online yang mudah seperti masuk ke aplikasi sosial dan memastikan aktivitas online yang adil seperti voting atau membeli tiket konser,” tulis World di lamannya.

Sementara itu, World App adalah aplikasi yang digunakan untuk menyimpan World ID. Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk aset digital, salah satunya uang digital, serta mengakses aplikasi mini.

Kemudian, ada World Chain yang disebut sebagai blockchain yang dirancang untuk manusia sesungguhnya. World Chain dikatakan bersifat tanpa perlu izin, open source, dan dirancang untuk tata kelola komunitas.

Jaringan blockchain ini diklaim memiliki beberapa kelebihan seperti biaya gas gratis untuk semua manusia yang terverifikasi; distribusi untuk semua pengguna World App melalui aplikasi mini; transaksi kripto yang disederhanakan melalui aplikasi mini; resistensi Sybil untuk pengembang melalui World ID; hingga airdrop token WLD ke semua manusia yang terverifikasi.

Terakhir, World Coin yang merupakan mata uang kripto yang dapat digunakan dalam jaringan World. World Coin disebut dapat diklaim secara gratis untuk setiap individu yang mendaftar di World dan terverifikasi.

“Di tempat di mana hukum mengizinkan, Worldcoin dapat diklaim secara gratis oleh individu yang telah diverifikasi hanya karena menjadi manusia dan berpartisipasi dalam world network,” kata mereka.

World Coin disebut dapat digunakan untuk membayar biaya gas di World Chain hingga sebagai mata uang virtual dalam game.

Dalam laman teknisnya, World menjelaskan inti dari distribusi Worldcoin adalah bola berteknologi tinggi yang disebut Orb. Orb dipersenjatai dengan kamera dan sensor canggih yang tidak hanya memindai iris mata tetapi juga mengambil gambar beresolusi tinggi dari “tubuh, wajah, dan mata pengguna, termasuk iris mata pengguna.”

Selain itu, formulir persetujuan datanya mencatat bahwa perusahaan juga melakukan “deteksi radar doppler tanpa kontak terhadap detak jantung, pernapasan, dan tanda-tanda vital lainnya.”

Informasi biometrik tersebut digunakan untuk menghasilkan “IrisHash,” sebuah kode yang disimpan secara lokal di dalam Orb. Kode ini tidak pernah dibagikan, menurut Worldcoin, melainkan digunakan untuk memeriksa apakah IrisHash tersebut sudah ada dalam database Worldcoin.

Untuk melakukan ini, perusahaan mengatakan, mereka menggunakan metode kriptografi baru yang melindungi privasi yang dikenal sebagai bukti tanpa pengetahuan. Jika algoritma menemukan kecocokan, ini menunjukkan bahwa seseorang telah mencoba mendaftar.

Jika tidak, orang tersebut telah lulus pemeriksaan keunikan dan dapat melanjutkan pendaftaran dengan alamat email, nomor telepon, atau kode QR untuk mengakses dompet Worldcoin. Semua proses ini dimaksudkan untuk terjadi dalam hitungan detik.

Worldcoin mengatakan bahwa informasi biometrik tetap berada di Orb dan akan dihapus setelah diunggah, setelah perusahaan selesai melatih jaringan neural AI untuk mengenali iris mata dan mendeteksi penipuan.

INFOGRAFIS: Mengenal Apa Itu DeepFake, Bahaya dan Cara IdentifikasinyaMengenal Apa Itu DeepFake, Bahaya dan Cara Identifikasinya (Foto:  Indonesia/Agder Maulana)

Dugaan eksploitasi data hingga dibekukan Komdigi di halaman berikutnya…




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *