Apa yang Diteliti Saat Manusia Tiba di Matahari?
Sebuah pesawat ruang angkasa NASA telah ‘menyentuh’ Matahari, terbang melalui atmosfer bagian terluar inti tata surya yang belum dijelajahi, dikenal sebagai korona.
Penjelajah Parker Solar Probe terbang melalui korona pada April selama misi pendekatan kedelapan pesawat ruang angkasa ke Matahari.
Namun, seberapa penting penelitian mendekati matahari?
PLT Kepala Pusat Riset Antariksa Emanuel Sungging Mumpuni memaparkan pentingnya penelitian langsung ke Matahari bahkan hingga berada pada jarak yang sangat dekat.
Ia menyebut penelitian ke wilayah yang sangat dekat dengan permukaan Matahari ini sebagai sebuah penelitian yang sangat penting.
“Penting sekali, karena untuk pertama kalinya, manusia dapat melihat sampai ke wilayah yang sangat dekat dengan permukaan Matahari, ini bisa diibaratkan ketika pertama kali bisa mendarat di Bulan, maka ini seolah ketika manusia bisa mendarat di Matahari,” katanya kepada indonesia.com melalui pesan teks, Kamis (16/12).
Selama ini penelitian tentang angin surya atau angin Matahari baru sebatas pendekatan model teoritis dan jarak jauh.
“Data yang ingin diketahui, adalah bagaimana proses terjadinya angin surya terbentuk, karena mekanisme fisisnya sangat rumit, dan selama ini baru didekati dari pendekatan model teoritis , serta pengamatan yang jauh,” ujarnya.
Dengan penelitian berinteraksi langsung dengan Matahari, peneliti akan mendapatkan informasi lebih detail tentang komponen-komponen dalam angin surya.
“Sehingga apabila kita bisa masuk ke wilayah tersebut, bisa memperoleh informasi lebih detil tentang kondisi apa yang terjadi di wilayah tersebut,” katanya.
“Komponen material apa saja yang ada di sana, mekanismenya bagaimana, sehingga bisa menyebabkan terjadinya angin surya,” imbuhnya.
Emanuel menganalogikan proses penelitian ini seperti seorang ahli tornado yang masuk ke bagian dalam tornado untuk melihat proses apa saja yang ada di dalam tornado.
Angin surya merupakan salah satu elemen di luar angkasa yang dapat mengganggu teknologi modern milik manusia, salah satunya satelit.
Satelit yang merupakan salah satu tonggak teknologi modern dapat terganggu jika kondisi angin surya sedang ekstrem.
“Teknologi modern kita itu , seperti satelit, sangat bergantung kondisi di luar angkasa, termasuk pengaruh angin surya, kl kondisi lagi ekstrim, itu bisa menyebabkan gangguan pada satelit,” jelasnya.
Jika kondisi angin surya sedang buruk, hal tersebut dapat mengganggu sejumlah aktivitas seperti perbankan, GPS, dan lain sebagainya yang berujung pada dampak ekonomi.
Maka dari itu penelitian langsung ke Matahari akan memberi manfaat jangka panjang untuk melihat elemen-elemen dalam angin surya yang dapat memberi dampak kepada manusia di Bumi.
(lnn/fjr)