Apakah Formula E Tanda Kesejahteraan Rakyat?
Gerindra mempertanyakan alasan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar ajang balap internasional Formula E di ibu kota. Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan partainya tak ingin gelaran ini hanya jadi ajang pencitraan.
“Kenapa kemudian ada sebuah event yang begitu mahal, ada sebuah kegiatan yang begitu mahal namanya Formula E? Apakah Formula E diperlukan sebagai bagian dari tanda-tanda kemajuan sebuah kota? Apakah Formula E menjadi tanda-tanda kesejahteraan rakyat?” kata Muzani dalam cuplikan videonya di akun Instagram resmi Fraksi Partai Gerindra @fraksipartaigerindra yang dikutip Minggu (28/11).
Pertanyaan-pertanyaan itu jadi problem tersendiri bagi Gerindra. Menurut Muzani, dukungan Gerindra kepada Gubernur Anies Baswedan tidak akan pernah berhenti sampai problem itu berakhir.
Muzani menegaskan Gerindra akan mendukung ajang tersebut bila diperlukan oleh masyarakat Jakarta secara luas. Sebaliknya, Gerindra mempertanyakan bila Formula E hanya jadi ajang pencitraan.
“Dan jika diperlukan masyarakat Jakarta tentu kita support. Tapi jika itu hanya untuk sebuah peningkatan pencitraan, tentu saja hal ini yang harus kita pertanyakan,” ujar dia.
Gelaran Formula E di Jakarta ditunda akibat pandemi virus corona. Awalnya, Formula E akan dihelat pada 6 Juni 2020. Meski demikian Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan commitment fee sebesar Rp396 miliar untuk ajang itu.
Anies telah menunjuk politikus Partai Nasdem Ahmad Sahroni sebagai Ketua Panitia ajang Formula E. Sahroni juga akan dibantu oleh Ketua Umum IMI sekaligus Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menjadi Ketua Panitia Pengarah dalam event tersebut. Bamsoet mengatakan kawasan Ancol jadi lokasi ideal digunakan untuk ajang Formula E.
(rzr/wis)