Arief Poyuono Prediksi Prabowo Jadi ‘King Maker’ di Pilpres 2024
Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono, memprediksi Ketua Umum Prabowo Subianto akan menjadi ‘king maker’ atau aktor di balik layar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ia menyebut Prabowo sebagai sosok yang negarawan dan tidak gila jabatan. Prabowo diyakini akan mendorong anak muda yang hebat untuk maju di kontestasi Pilpres 2024.
“Artinya, mungkin Prabowo hanya jadi king maker ke depan. Saya lihat, kelihatannya seperti itu, bapak [Prabowo] itu seorang yang negarawan ya, artinya ketika dia lihat ada anak muda hebat yang mampu, pasti dia akan dorong,” kata Arief usai menghadiri sebuah acara diskusi di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/12).
Dia menjelaskan, langkah mendorong Prabowo untuk maju sebagai capres 2024 baru sebatas keinginan yang diungkapkan oleh kader dan pengurus Partai Gerindra.
Menurutnya, Prabowo belum membuat keputusan apapun ihwal peluang kembali maju menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.
“Prabowo belum memutuskan maju atau tidak,” katanya.
Arief pun mengaku sudah bertemu dengan berbincang-bincang dengan Prabowo pada Juni 2021 silam. Dalam pertemuan itu, menurutnya, Prabowo tidak membicarakan soal keinginan maju kembali menjadi capres di Pilpres 2024.
“Terakhir bulan Juni ketemu, dia obrol dari pagi sampai malam enggak ada dia ingin maju,” tutur eks Waketum Partai Gerindra itu.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat mewacanakan peluang kerja sama antara partainya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilpres 2024.
Kerja sama dengan PDIP itu bertujuan untuk mengejar cita-cita menjadikan Prabowo sebagai presiden.
Muzani menyampaikan, salah satu cita-cita partai yang belum terwujud sampai saat ini adalah menjadikan Prabowo sebagai presiden. Oleh karena itu, Muzani menyampaikan harapannya dapat bekerjasama dengan PDIP untuk maksud tersebut.
“Kita sama-sama bercita-cita membangun Indonesia dan kita sama-sama membela kepentingan rakyat. Kenapa kita tidak bekerjasama untuk mencapai tujuan itu. Untuk apa kita pengkerengan (bertengkar) yang membuat kegaduhan, padahal kita bisa bekerjasama,” kata Muzani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/11).
(mts/wis)