AS Beri Izin Suntikan Booster untuk Semua Warga 18 Tahun Ke Atas



Jakarta, Indonesia —

Amerika Serikat (AS) sudah mengizinkan untuk memberikan vaksin booster atau vaksinasi ketiga untuk seluruh warga usia 18 tahun keatas.

Pemberian booster dilakukan sebagai antisipasi lonjakan infeksi Covid-19 saat musim dingin. Vaksin tambahan ini dilakukan menggunakan vaksin Pfizer dan Moderna.

Booster sudah tak lagi khusus diberikan bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas, berisiko tinggi, dan pekerja berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan.

Pejabat komisoner Janet Woodcock dari Food and Drug Administration (FDA) kepada AFP mengatakan, keputusan ini dilakukan untuk memberi perlindungan terhadap masyarakat dari serangan Covid-19.

“Termasuk konsekuensi serius yang dapat terjadi, seperti rawat inap dan kematian,” kata Woodcock.

FDA mengatakan keputusan ini didasarkan pada data yang menunjukkan respon kekebalan yang kuat terhadap booster dari ratusan orang yang menggunakan kedua merek vaksin tersebut.

Sebuah panel ahli juga digelar oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang meratifikasi keputusan memperluas booster vaksin. Mereka secara eksplisit juga merekomendasikan booster untuk semua orang di atas 50 tahun, bahkan tanpa kondisi mendasar.

Direktur CDC Rochelle Walensky secara resmi menandatangani rekomendasi panel tersebut, dan menyatakan bahwa booster “Adalah alat kesehatan masyarakat yang penting untuk memperkuat pertahanan kita terhadap virus saat kita memasuki liburan musim dingin,” kata dia.

Pfizer juga melakukan uji klinis yang melibatkan 10.000 orang berusia di atas 16 tahun dan menemukan, booster manjur terhadap infeksi simtomatik lebih dari 95 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima booster.

Mereka bisa menerima booster setelah enam bulan menerima vaksinasi. Untuk Pfizer diberi dosis 30 mikrogram, sama dengan seri primer, sedangkan vaksin Moderna 50 mikrogram, setengah dari seri primer.

Orang yang menerima vaksin satu dosis Johnson & Johnson sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan booster merek apapun dua bulan setelah suntikan pertama mereka.

Keputusan booster ini dilakukan setelah kasus mengalami peningkatan signifikan dengan rata-rata 88.000 infeksi baru per hari ketika negara itu memasuki gelombang kelima, menurut data terbaru.

Amerika secara resmi adalah negara yang paling parah dilanda pandemi, dengan lebih dari 760.000 kematian.

(tst/eks)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *