AS Minta China-Hong Kong Bebaskan Jurnalis Media yang Diberedel



Jakarta, Indonesia —

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, meminta pihak berwenang China dan Hong Kong untuk segera membebaskan jurnalis dan staf media Stand News yang diberedel.

“Kami meminta otoritas Hong Kong dan China yang menargetkan kebebasan dan indepedensi media Hongkong, agar segera membebaskan para jurnalis dan direktur media yang ditahan dan didakwa secara tidak adil,” ujar Blinken dalam pernyataan resmi seperti dikutip Reuters, Kamis (30/12).

Blinken lalu melanjutkan, “Dengan membungkam media independen, China dan otoritas lokal merusak kredibilitas dan kelangsungan hidup Hong Kong.”

Stand News merupakan satu-satunya media pro-demokrasi yang tersisa di Hong Kong. Media ini didirikan pada 2014.

Kepolisian Hong Kong menggerebek Stand News dan menangkap sejumlah staf termasuk pemimpin redaksi, Rabu (29/12).

Lebih dari 200 personel dikerahkan untuk menggeledah dan menyita materi jurnalistik. Berdasarkan surat perintah dari pengadilan, Stand News, dianggap melakukan publikasi yang memprovokasi.

Kepala Keamanan Hong Kong, Chris Tang, menuduh Stand Media menerbitkan berita yang bias, menodai, dan menjellak kondisi penjara di wilayah itu.

Hong Kong telah lama menjadi basis pusat koresponden media regional bahkan internasional. Namun peringkat kebebasan pers di kota itu turun drastis usai China memperketat sensor dan kontrol keamanan wilayah.

Serangan terhadap Stand News semakin menimbulkan lebih banyak kekhawatiran soal kebebasan pers di Hong Kong.

(isa/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *