Asteroid Berpotensi Bahaya Sebesar Menara Eiffel Dekati Bumi Malam Ini



Jakarta, Indonesia —

Asteroid Nereus berukuran sebesar menara Eiffel akan mendekati orbit Bumi. Titik terdekat akan dicapai asteroid tersebut pada Sabtu (11/12) malam, sekitar pukul 20.51 WIB.

Asteroid ini diperkirakan akan melintas dengan kecepatan 23.700 kilometer per jam pada jarak sekitar 3,86 juta kilometer atau hanya 10 kali jarak Bumi dan Bulan.

Dengan kecepatan dan jarak tersebut, benda langit yang mayoritas tersusun oleh batuan dan logam mineral itu dikategorikan sebagai ‘objek berpotensi membahayakan’ atau yang dikenal dalam istilah Astronomi sebagai Potential Hazardous Object (PHO).

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) memberi dua label pada benda langit yang ada di sekitar Bumi.

Pertama, setiap objek luar angkasa yang berada dalam jarak 193 juta kilometer atau kurang dari Bumi sebagai Near Earth Object (NEO) atau ‘objek dekat Bumi’. Kemudian setiap objek yang bergerak cepat dalam jarak 7,5 juta kilometer sebagai objek berpotensi membahayakan.

Asteroid Nereus ini tidak dapat diamati dengan mata telanjang saat melintas besok.

Dilansir dari Earthsky, asteroid ini hanya akan mencapai magnitudo visual di angka 12, angka yang terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang. Sehingga jika Anda ingin melihat asteroid ini, Anda memerlukan setidaknya teleskop berdiameter 8 inci atau lebih besar.

Pergerakan Nereus ke arah Bumi kali ini disebut para peneliti sebagai yang terdekat dalam rentang waktu 20 tahun ke belakang.

Meski berada dalam jarak yang sangat dekat, asteroid ini diperkirakan hanya akan melintas tanpa menabrak Bumi.

Nereus pertama kali diidentifikasi oleh peneliti pada 1982, dan nama Nereus disebut berasal dari nama dewa laut dalam mitologi Yunani.

Saat ditemukan, asteroid ini diperkirakan memiliki orbit yang berjarak 1,82 tahun Matahari. Orbit tersebut membuat asteroid ini berada dekat dengan Bumi hampir setiap 10 tahun.

Lebih lanjut, benda-benda langit seperti Nereus berpotensi mengakibatkan bencana jika berada pada jarak yang sangat dekat dan akhirnya menabrak Bumi.

Maka dari itu sejumlah program untuk melindungi Bumi dari bahaya objek langit dilakukan berbagai lembaga antariksa, salah satunya NASA.

NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa sebagai bagian dari misi Uji Pengalihan Asteroid Ganda (DART) untuk mengubah jalur asteroid dengan cara menabrak asteroid tersebut keluar dari orbit Bumi.

Selain NASA, China disebut tengah berada dalam tahap awal untuk menjalankan misi menabrak asteroid. Pihaknya mengusulkan untuk menabrakkan 23 roket Long March 5 ke asteroid Bennu.

Dikutip dari Live Science, roket Long March 5 itu China disebut akan membelokkan asteroid Bennu sehingga menghilangkan potensi tabrakan yang dapat menyebabkan bencana di Bumi.

(lnn/mik)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *