Atasi Krisis Pangan, Kim Jong-un Beralih Bangun Desa di 2022



Jakarta, Indonesia —

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berencana fokus mengembangkan pedesaan pada 2022 sebagai salah satu upaya pemerintah mengatasi krisis pangan yang memburuk.

Wacana ini merupakan proyek yang disorot dalam pertemuan Partai Buruh Korut pada Selasa (28/12).

Kim Jong-un juga dikabarkan telah menetapkan kebijakan Korut pada 2022. Namun, kantor berita Korut KCNA tidak memberikan rincian prioritas kebijakan Kim tersebut.

Sejak 2012, Korut bereksperimen dengan kebebasan petani untuk mencoba meningkatkan produksi. Penyesuain kontrol pertanian di sana diberlakukan secara formal pada 2016.

Dilansir Associated Press, kebijakan itu mengizinkan petani menyimpan lebih banyak hasil panen.

Korut memang sempat dikabarkan mengalami krisis pangan beberapa waktu lalu. Beberapa penyebab krisis ini terjadi di antaranya karena penutupan perbatasan akibat pandemi Covid-19 dan banjir yang melanda negara itu.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) bahkan mengatakan Korut menghadapi kekurangan pangan sekitar 860 ribu ton pada tahun ini.

Menurut laporan FAO yang dirilis pada Juni lalu, Korea Utara diproyeksikan hanya menghasilkan 5,6 juta ton biji-bijian di tahun ini. Jumlah itu kurang 1,1 juta ton dari angka yang dibutuhkan Korut untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh warganya.

Walaupun mengalami krisis pangan, pemerintah Korut malah memberlakukan kebijakan aneh yang berpotensi menyulitkan kehidupan masyarakat.

Pemerintah daerah di negara itu dilaporkan berlomba-lomba memproduksi permen gratis untuk anak-anak menjelang perayaan ulang tahun Kim Jong-un pada Januari mendatang.

Namun, proyek permen gratis ini dikabarkan telah mengurangi pasokan tepung dan gula nasional secara drastis. Kelangkaan tepung dan gula itu pun membuat harga kedua bahan makanan tersebut melonjak.

“Sejak kemarin, harga satu kilogram tepung melonjak dari 12.000 won Korut (Rp191.933) menjadi 30.000 won (Rp480.050), sementara harga gula juga naik dari 13.000 won (Rp207.904) menjadi 25.000 won (Rp399.816),” kata seorang warga Unsan, Provinsi Pyongan Selatan, kepada Radio Free Asia pada Selasa (30/11).

“Ini semua karena pemerintah pusat telah memerintahkan setiap provinsi harus memproduksi permen sebagai hadiah untuk anak-anak dari Kim Jong-un saat perayaan ulang tahunnya pada 8 Januari,” tuturnya lagi.

(rds/rds)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *