Ayah Ibu, Anak yang Alami Speech Delay Tak Berarti Autisme




Jakarta, Indonesia

Banyak anak yang mengalami keterlambatan bicara atau speech delay dianggap sebagai autisme. Benarkah anak yang mengalami speech delay berarti autisme?

Dokter spesialis anak Fitri Hartanto menepis anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa anak yang mengalami speech delay tak termasuk dalam spektrum autisme.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ya, jelas tidak. Gangguan komunikasi tidak hanya dimiliki oleh kelompok autisme saja,” ujar Fitri dalam webinar soal speech delay yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Selasa (15/7).

Speech delay sendiri memang umum terjadi di antara anak-anak autisme. Namun, speech delay juga bisa dialami oleh anak-anak tanpa spektrum autisme.

Fitri mengatakan, orang tua dan dokter yang memantau harus mengulik kondisi yang dialami si kecil secara bertahap.

“Jika memenuhi semuanya [gejala autisme], baru bisa dikatakan anak tersebut autisme. Jika hanya tergolong satu ciri, jelas tidak, ya,” ujar Fitri.

Gangguan bicara biasanya dirasakan saat orang tua tidak memahami apa yang dikatakan si kecil. Gangguan bicara pada umumnya muncul berupa gangguan artikulasi, gangguan fonologis, ketidaklancaran berbicara, dan gangguan suara.

Sedangkan autisme merujuk pada kondisi yang lebih serius. Biasanya, lanjut Fitri, kondisi autisme ditandai dengan berkurangnya kemampuan untuk memulai atau mempertahankan interaksi sosial serta serangkaian pola perilaku yang terbatas, berulang, dan tidak fleksibel.

Fitri menyarankan orang tua untuk memeriksakan kondisi anak dari banyak aspek dan bertahap.

“Kita harus melakukan pencarian dengan beberapa instrumen secara bertahap ya. Kita lihat apakah ada masalah lainnya, kemudian bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan pengujian bertahap juga. Jadi, persoalan keterlambatan bicara itu autisme sama sekali tidak benar,” tegas Fitri.

(pli/asr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *