Bagnaia Mengaku Sial Usai Red Flag dan Start Ulang di MotoGP Inggris
Jakarta, Indonesia —
Pecco Bagnaia mengaku bernasib sial setelah red flag dikibarkan di balapan MotoGP Inggris dan start ulang harus dilakukan.
Bagnaia gagal finis setelah terjatuh di tikungan tujuh. Bagnaia menyebut situasi berubah sejak start ulang dilakukan usai red flag dikibarkan.
Red flag dikibarkan tak lama setelah Marc Marquez terjatuh. Saat itu Bagnaia ada di posisi kedua di belakang Fabio Quartararo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Di awal balapan saya merasa dalam kondisi bagus. Saya memang memulai dengan tidak cukup baik, tetapi setelah Marc kecelakaan, saya ada di belakang Fabio, mulai meninggalkan pembalap lain di belakang.”
“Perasaan saya bagus terhadap kondisi ban belakang, cengkeraman ban juga bagus. Kemudian kami harus berhenti karena red flag [berkibar],” tutur Bagnaia seperti dikutip dari Crash.
Karena balapan belum menyelesaikan tiga lap, balapan yang sedang berlangsung dianggap batal dan dimulai lagi lewat start baru. Para pembalap berhak untuk ikut start ulang dengan posisi start seperti awal balapan, termasuk bagi para pembalap yang sudah terjatuh seperti Marc Marquez dan Alex Marquez.
Bila Marquez bersaudara mendapatkan berkah, tak demikian dengan Bagnaia. Keputusan melakukan pergantian ban tidak memberikan dampak positif.
“Kami mengganti ban, memasang ban baru, dan sejak saat itu segala sesuatunya tidak lagi bekerja [dengan baik].”
“Saya mulai merasa tergelincir di berbagai momen, tidak ada traksi, dan semua orang bisa menyusul saya. Saya tak bisa mengendalikan ban belakang di tikungan sembilan dan keluar lintasan,” kata Bagnaia.
Kondisi yang berbalik 180 derajat itu membuat Bagnaia makin tertinggal dari pembalap lain. Ia pun pada akhirnya kecelakaan di tikungan tujuh.
“Memasuki tikungan tujuh, saya berusaha untuk menikung, dan kemudian saya kehilangan kendali ban belakang lalu saya kecelakaan.”
“Situasi yang ada sudah sulit [di Silverstone] dan dengan masalah seperti yang saya alami, situasi menjadi lebih buruk,” ujar Bagnaia.
(ptr)
