Bahaya Penggunaan Minyak Goreng Berulang Menurut Ahli



Jakarta, Indonesia —

Harga minyak goreng mengalami kenaikan sejak satu bulan terakhir. Bukan hanya minyak goreng biasa, minyak goreng curah juga mengalami kenaikan harga.

Teranyar, pemerintah menetapkan untuk melarang penggunaan dan jual beli minyak curah di pasaran.

Terlepas dari harganya yang kini menjulang dan larangan penggunaan minyak goreng curah per Januari 2022 mendatang, minyak goreng kerap dikaitkan dengan dampak kesehatan. 

Pasalnya, masih ada rumah tangga serta pedagang yang menggunakan minyak yang telah dipakai secara berulang. Penggunaan dengan cara itu dinilai memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Apa bahaya penggunaan minyak berulang berbahaya? Lalu, berapa kali penggunaan minyak goreng bisa dipakai untuk memasak?

Dokter gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Inge Permadi menyebut tak ada tawar menawar soal penggunaan minyak goreng. Baiknya, minyak hanya digunakan satu kali setiap saat.

“Tidak boleh lebih, hanya satu kali saja,” kata Inge saat dihubungi Indonesia.com, Kamis (26/11).

Apalagi, jika minyak digunakan untuk menggoreng ikan, ayam, atau berbagai jenis makanan yang digoreng lainnya. Menurutnya, penggunaan berulang bisa merusak mineral yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, minyak yang digunakan berulang akan memunculkan radikal bebas yang berbahaya untuk tubuh.

Radikal bebas, kata Inge, bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, hingga kerusakan organ pencernaan yang tentu tak ingin dialami oleh pengguna minyak goreng. 

Dan ini tak hanya berlaku untuk minyak sawit, tetapi berbagai jenis minyak lain baik kelapa, canola oil, atau zaitun.

“Selain itu, lemaknya juga semakin tinggi, dan muncul kotoran-kotoran sisa makanan yang sebelumnya digoreng ini bisa berubah jadi logam dan merusak minyak,” papar Inge.

Senada dengan Inge, Ahli Gastroenterologi dari Universitas Indonesia, Fahrial Syam mengatakan, ketika minyak goreng digunakan akan bercampur dengan komponen lain dari makanan. Kualitasnya kemudian akan menurun dan mengubah cita rasa serta mineral yang terkandung di dalamnya.

Gorengan saja, lanjut Fahrial, sudah berbahaya apalagi yang digoreng menggunakan minyak bekas.

“Itu meningkatkan kadar lemak dan kolesterol. Sakit maag termasuk, orang GERD, asam lambung tinggi itu kan tidak boleh makan berlemak termasuk gorengan,” katanya.

(tst/agn)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *