Banjir Rendam Cileunyi-Rancaekek Bandung, 2.987 Jiwa Terdampak



Jakarta, Indonesia —

Banjir melanda dua kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/12). Banjir dipicu meluapnya Sungai Cigalumpit, anak Sungai Ciyasana, dan Sungai Cibeusi usai hujan deras.

Wilayah yang terdampak banjir antara lain Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi serta Desa Rancaekek Kulon dan Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan sebanyak 878 Kepala Keluarga (KK) atau 2.987 jiwa terdampak. Rinciannya 2.703 jiwa di Kecamatan Rancaekek dan 284 jiwa di Kecamatan Cileunyi.

“Belum ada laporan warga yang mengungsi akibat banjir tersebut,” kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (25/12).

Muhari menyebut 60 unit rumah warga terdampak, satu di antaranya rusak berat. Selain itu dua unit masjid terendam, satu unit jembatan penyeberangan rusak berat, dan 5 hektare sawah terendam.

Hujan deras dan meluapnya 3 sungai di atas juga menyebabkan salah satu tebing mengalami longsor sepanjang 10 meter dengan tinggi mencapai 5 meter. Tidak ada korban jiwa akibat banjir dan longsor tersebut.

BPBD Jawa Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung untuk melakukan penanganan darurat. Hingga sore tadi banjir dilaporkan berangsur surut. Namun, cuaca di lapangan terpantau masih hujan.

Longsor Kabupaten Garut

Longsor juga dilaporkan terjadi di empat desa di Kabupaten Garut, Jabar, pukul 14.30 WIB, Sabtu (25/12). Longsor tersebut mengancam 179 penduduk. Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat yang dirasa lebih aman.

Warga yang terdampak berasal dari Desa Mekarmulya, Desa Mekarwangi, dan Desa Selaawi, Kecamatan Talegong; serta Desa Sukamaju, Kecamatan Sukamaju.

Longsor menyebabkan tiga unit bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan satu unit posyandu rusak berat. Selain itu dua akses jalan desa juga dilaporkan terputus.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca hingga 30 Desember 2021 yang menyatakan Jawa Barat berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa puting beliung maupun hujan lebat yang dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor.

Dalam satu minggu ke belakang, kejadian banjir dan longsor juga dilaporkan terjadi di Jawa Barat seperti di Kabupaten Sumedang, dan pergerakan tanah di Kabupaten Bogor.

BNPB mengimbau pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan dan siaga menghadapi potensi bahaya susulan.

“BPBD diharapkan dapat memastikan ketersediaan logistik di wilayah berisiko tinggi bencana hidrometeorologi basah sebagai bentuk kesiapsiagaan apabila dibutuhkan,” ujar Muhari.

(tim/fra)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *