Banjir Sulsel Rendam 44 Kecamatan di 9 Kabupaten/Kota
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat ada sembilan kabupaten/kota dan 44 kecamatan yang terendam banjir sejak beberapa hari lalu.
“Saat ini ada sembilan daerah yang terdampak banjir di Sulsel,” kata Kabid kedaruratan dan logistik BPBD Sulsel, Andi Wahid, Kamis (8/12).
Berdasarkan data BPBD Sulsel pertanggal 8 Desember 2021, daerah yang terendam banjir antara lain Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Soppeng, Wajo, Sidrap, Jeneponto, Gowa dan Kabupaten Maros.
Di Kota Makassar, ada enam kecamatan yang terdampak banjir. Sedikitnya 3.206 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi di 37 titik lokasi pengungsian.
“Terdapat juga beberapa ruas jalan tergenang banjir yang mengakibatkan
kemacetan,” ujarnya.
Kemudian di Kabupaten Pangkep, terdapat delapan kecamatan yang terdampak banjir seperti Kecamatan Balocci, Pangkajene, Bungoro, Labbakang, Ma’rang, Sigeri, Mandalle dan Tondongtallasa.
“Yang parah itu di Kecamatan Pangkajene, Bungoro. Kondisi jalan poros sampai saat ini setinggi 50 sentimeter hanya dapat dilalui truk atau mobil besar. Sedangkan kendaraan kecil harus mencari jalan alternatif. Untuk warga sekitar 5000 KK mengungsi di rumah keluarga,” kata Andi.
Lalu ada enam kecamatan di Kabupaten Barru yang terdampak banjir, yaitu Mallusetasi, Soppeng Riaja, Balusu, Barru, Tanete Riaja, dan Tanete Rilau.
Kemudian di Kabupaten Soppeng, terdapat tujuh kecamatan terdampak banjir, Kecamatan Lalabata, Donri-Donri, Ganra, Lilirilau, Citta, Marioriawa dan Liliriaja.
“Kalau di Soppeng jumlah warga terdampak 5.786 KK dan satu korban meninggal dunia dan satu orang balita hilang yang sementara dalam pencarian tim SAR. Kondisi terkini jalan Soppeng-Wajo dan Soppeng-Sidrap tidak dapat dilalui karena terendam banjir,” bebernya.
Selanjutnya, terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Wajo terdampak banjir, yaitu Kecamatan Tempe, Sabbangparu dan Belawa. Sedikitnya 1.000 KK yang terdampak banjir.
Selain itu, sembilan unit sekolah terendam banjir, lima unit sarana kesehatan dan enam unit tempat ibadah ikut terendam.
“Beberapa desa masih dalam proses pendataan. Kalau sawah kurang lebih 1.175 hektare dan juga beberapa ruas jalan terendam air,” sebutnya.
Di Kabupaten Sidrap hanya satu kecamatan yang terkena dampak banjir. Di Kabupaten Jeneponto terdapat dua kecamatan yang terkena dampak banjir, yaitu Kecamatan Tamalatea dan Binamu. Mengakibatkan petani gagal panen.
Lalu di Kabupaten Gowa terdapat lima kecamatan seperti di Kecamatan Somba Opu, Bajeng, Pattallassang, Palangga, Bontonompo dan Barombong.
Terakhir, di Kabupaten Maros ada enam kecamatan yang terkena dampak banjir seperti, Kecamatan Marusu, Maros Baru, Lau, Bontoa, Simbang dan Bantimurung.
“Jumlah warga terdampak hanya 100 KK dan beberapa jalan desa, masjid sekolah dasar serta sawah seluas kurang lebih 200 hektare terendam banjir,” ujar Andi Wahid.
(mir/bmw/bmw)