Beda Pilek, Flu, dan Covid-19 yang Perlu Diketahui
Pilek, flu, dan Covid-19 memiliki gejala yang mirip. Di tengah kemunculan Covid-19 varian Omicron, ketahui beda pilek, flu, dan Covid-19.
Tren kasus Covid-19 belakangan kembali meningkat karena penyebaran varian Omicron, apalagi sudah ditemukan kasus penularan lokal atau transmisi lokal Covid-19 varian Omicron pada Selasa (28/12) kemarin.
Ahli epidemiologi dan mantan direktur eksekutif Departemen Kesehatan Detroit, Abdul El-Sayed mengatakan bahwa bukti menunjukkan bahwa infeksi dengan varian ini tampaknya tidak terlalu parah untuk orang yang sudah divaksinasi.
Namun, itu tidak berarti bisa menganggap sepele infeksi Covid-19 varian Omicron.
Banyak infeksi Covid-19 mungkin terlihat seperti pilek atau flu biasa. Berikut beda pilek, flu, dan Covid-19 yang cenderung serupa.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, baik Covid-19 dan flu sering menyebabkan gejala seperti demam, kelelahan, nyeri tubuh, sakit tenggorokan, sesak napas, dan muntah atau diare.
Kendati demikian, El-Sayed menjelaskan bahwa gejala Covid-19 dapat dibedakan dengan sakit kepala dan batuk kering yang sering menyertai.
“Hilangnya rasa dan penciuman yang telah menjadi tanda peringatan terbesar dari infeksi Covid-19 masih merupakan gejala yang mungkin, meskipun sekarang jarang ditemukan [pada varian Omicron] dibandingkan dengan varian lain,” papar El-Sayed, seperti dikutip .
“Bagi orang yang merasakan nyeri dada yang parah, terutama dengan batuk kering yang semakin parah, saat itulah Anda benar-benar harus mencari pertolongan medis,” tambahnya memperingatkan.
Dia kemudian mengatakan bahwa jika mulai merasakan gejala-gejala ini, ada baiknya mengingat-ingat riwayat kegiatan selama beberapa waktu belakangan
“Apakah ada orang yang kontak dengan saya yang terinfeksi Covid? Perlu juga diisolasi dan menjalani tes cepat,” sarannya.
Bahkan, jika Anda belum merasakan gejala, sebaiknya berhati-hati jika Anda berada di sekitar seseorang yang dites positif Covid-19.
“Saya pikir perlu untuk menyimpan kecurigaan yang tinggi bahwa itu bisa jadi Covid mengingat kita memiliki varian Omicron yang menyebar seperti api,” tambah El-Sayed.
Pada titik ini, dokter di Children’s National Hospital Sarah Ash Combs menambahkan bahwa cara terbaik dan aman adalah mengobati semua gejala flu serta mengetahui bedanya secara akurat dengan melakukan tes.
“Secara singkat bisa mendapatkan tes [Covid-19], karena saya akan mengatakan itu sangat sulit untuk membedakan [flu biasa dan Covid-19] sekarang,” kata Combs.
Kapan perlu tes Covid-19?
El-Sayed menganjurkan, saat merasakan gejala, Anda bisa langsung melakukan tes Covid-19.
Sementara menurut CDC, bagi yang sudah terpapar tapi tidak merasakan gejala, disarankan untuk menunggu lima hari setelah paparan sebelum pengujian dan tetap waspada.
“Hanya karena Anda mendapatkan tes negatif tidak berarti itu bukan Covid,” kata El-Sayed.
“Pendekatan terbaik adalah tes dan kemudian mungkin tes lagi dalam 12 hingga 24 jam, dan jika Anda mendapatkan dua negatif, Anda dapat lebih yakin bahwa itu bukan Covid,” tambahnya untuk mengetahui beda secara pasti antara pilek, flu, dan Covid-19.
(/agn)