Belly Dance Muncul Tiba-tiba dari Pihak Restoran
Video viral gelaran tari perut alias belly dance disebut terjadi dalam pertemuan antara Direksi PT TransJakarta dengan Serikat Pekerja. Itu pun di luar sepengetahuan peserta pertemuan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPDT FSPMI) Pimpinan Unit Kerja PT TransJakarta dan Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Pimpinan Unit Kerja PT. TransJakarta.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan Direksi TransJakarta berada di tempat makan yang ada pertunjukan belly dance.
Kuasa hukum dua serikat pekerja tersebut, Ade Darajat, mengatakan video yang beredar itu bukan pertemuan dengan pihak operator. Namun, kegiatan diskusi antara Direksi dengan pengurus Serikat Pekerja TransJakarta yang membahas terkait beberapa permasalahan, di sebuah restoran dan di luar jam kerja, Juni 2020.
“Semua yang hadir dalam pertemuan itu tidak mengetahui bahwa Restoran tersebut menyediakan entertain belly dance, dan penari tersebut muncul secara tiba-tiba untuk menghibur seluruh pengunjung restoran, bukan dikhususkan untuk Direksi dan Pegawai TransJakarta,” kata Ade kepada wartawan, Jumat (10/12).
Ade menyayangkan kejadian tersebut direkam dan dipublikasikan dengan narasi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Menurutnya itu perbuatan melanggar hukum.
“Kami menegaskan bahwa hal tersebut tidak ada kaitannya dengan serangkaian kejadian kecelakaan Bus TransJakarta yang akhir akhir ini terjadi,” katanya.
Pihaknya pun menunggu iktikad baik dari oknum yang sengaja atau tidak sengaja merekam dam menyebarkan video tersebut.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video tersebut guna menghargai keluarga, serta kerabat dari individu yang terlihat dalam video.
Sebagai informasi, video itu memperlihatkan sosok Direktur Utama (Dirut) PT TransJakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, yang belum lama ini meninggal dunia.
“Terkait keluarga Almarhum, kurang elok jika sudah meninggal diviralkan, mari jaga perasaan keluarga yang ditingggalkan,” katanya.
Sebelumnya, anggota Komisi B dari Fraksi Gerindra Adi Kurnia sempat berdebat dengan Direktur Utama PT TransJakarta Mochammad Yana Aditya saat rapat membahas kecelakaan yang terjadi berulang kali dalam beberapa hari terakhir.
Adi mempersoalkan direksi PT TransJakarta yang bertemu dengan pihak operator bus sambil menyaksikan penari perut di suatu kafe.
“Bapak-bapak diskusi ngobrol dengan para operator, bapak ngobrol di kafe, sambil nonton striptis lagu bapak. Memakai baju TransJakarta, bapak-bapak. Itu sudah mencerminkan gimana, rusak akhlak bapak-bapak. Jadi saya mau tanya ke pak Riyadi, ini pengawasannya di mana,” kata Adi.
(yoa/arh)