Bens Leo, dari Wartawan Jadi Pengamat Musik Kondang Indonesia



Jakarta, Indonesia —

Pengamat musik Bens Leo meninggal dunia pada Senin (29/11) di usia 69 tahun, setelah beberapa hari dirawat di RS Fatmawati akibat Covid-19. Selama puluhan tahun, ia dikenal sebagai salah satu pengamat musik andal di Indonesia.

Pria yang lahir di Pasuruan pada 8 Agustus 1952 ini telah memulai karier sebagai wartawan musik sejak dekade ’70-an. Ia nekat memilih karier sebagai jurnalis musik yang kala itu tak sepopuler jurnalistik politik atau yang lain.

Namun Bens Leo tak berhenti meski banyak yang ragu akan keputusannya. Ajang World Popular Song di Jepang pada 1976 menjadi ajang pembuktian diri bagi Bens Leo sebagai jurnalis musik yang kompeten saat usianya masih 23 tahun.

Dalam acara tersebut, ia sempat mewawancarai sejumlah musisi asing, salah satunya adalah Andre Popp dari Prancis. Apalagi kala itu Popp disebut tidak bisa berbahasa Inggris. Selaini itu, ia juga berpengalaman meliput ke berbagai acara musik hingga negeri lain seperti Jepang.

Ia juga pernah mendapatkan kesempatan dalam membuat peliputan soal Koes Bersaudara yang disebut Bens Leo tidak mudah untuk dilakukan. Koes Bersaudara disebut baru bersedia wawancara pada kedatangan Bens Leo ke-empat kalinya.

Bens Leo menyebut kala itu Koes Bersaudara kurang diliput oleh media, sehingga bisa mendapatkan wawancara band bersaudara itu menjadi sebuah tantangan tersendiri. Selain itu, fakta berita musik termasuk yang jarang mendapat sorotan dinilai akan mudah untuk dimuat media.

Pengalaman sebagai wartawan musik mengantarkan Bens Leo untuk memantapkan hati menjadi pemerhati musik Indonesia. Ia sempat khawatir dengan regenerasi jurnalis dan pengamat musik di Indonesia yang semakin menipis.

Banyak hal yang menurut Bens Leo menjadi aspek dalam seseorang menilai musik. Aspek utama dalam mengamati musik dapat dilihat dari lirik, harmonisasi, melodi, dan lain sebagainya.

Menurutnya, musik yang bagus adalah musik yang memenuhi aspek-aspek tersebut. Musik yang bersifat subjektif diakui Bens Leo membuat dirinya tidak dapat menilai mana musik yang bagus dan tidak, karena setiap orang memiliki pendapat masing-masing.

Bens Leo juga menilai bahwa musik di Indonesia tumbuh dengan banyak keberagaman dan dinamis. 

lanjut ke sebelah..




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *