BMKG Beberkan Fakta Gempa M 7,4 Maluku Barat Daya



Jakarta, Indonesia —

Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG) beberkan fakta gempa di wilayah Laut Banda yang terjadi pada Kamis (30/12) dini hari.

Sebelumnya gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dilaporkan mengguncang sejumlah wilayah, salah satunya Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, tepatnya pada pukul 01.25 WIB

BMKG menyebut bahwa pusat gempa atau episenternya terletak pada koordinat 7,68 derajat lintang selatan – 127,55 derajat bujur timur, tepatnya di laut pada jarak 132 kilometer arah Timur Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku dengan kedalaman hiposenter 183 kilometer.

Gempa yang pada dini hari tadi disebut termasuk jenis gempa menengah (intermediate depth earthquake) yang disebabkan oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng tektonik yang tersubduksi, sehingga gempa ini juga disebut sebagai ‘intraplate earthquake’.

Selain Kabupaten Maluku Barat Daya, gempa juga terasa mengguncang wilayah Tiakur, Tual, Kupang, Alor, Rote, Malaka, Atambua, dan Sumba. Guncangan terjauh dari gempa ini dirasakan hingga di Kota Sorong, Papua Barat.

Tidak Berpotensi Tsunami

BMKG menyatakan gempa yang mengguncang wilayah timur Indonesia ini tidak berpotensi tsunami.

Hal tersebut berdasarkan hasil monitoring muka laut setelah gempa terjadi menggunakan peralatan Tide Gauge yang dikelola oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), yang tidak menunjukkan adanya kenaikan muka air laut di sekitar pusat gempa yang berarti tidak terjadi tsunami.

BMKG menjelaskan gempa tidak berpotensi menyebabkan tsunami karena hiposenternya atau kedalaman pusat gempa yang relatif dalam, yakni 183 kilometer yang termasuk pada kedalaman menengah.

Pusat gempa yang cukup dalam membuat deformasi batuan yang terjadi saat gempa tidak sampai mengganggu kolom air laut.

Selain tidak berpotensi tsunami, hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh gempa tersebut.

Lebih lanjut, gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) ini memiliki karakteristik memancarkan guncangan (ground motion) yang lebih kuat, sehingga wajar jika gempa ini dirasakan hingga wilayah yang cukup jauh seperti Kota Sorong di Papua Barat.

Berdasarkan pantauan BMKG, hingga pukul 5.00 WIB pagi ini tercatat telah terjadi gempa susulan sebanyak 11 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar mencapai 5,3 dan magnitudo gempa susulan terkecil adalah 3,9.

Menurut BMKG, lokasi sumber gempa ini secara seismisitas memang berada di kawasan tektonik kompleks dan seismik aktif yang merupakan zona transisi kerak benua Eurasia-kerak benua Australia.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *