BMKG Ungkap Petir yang Diduga Bikin Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap



Jakarta, Indonesia —

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap hasil analisis petir yang diduga jadi penyebab kebakaran di tangki kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Barat.

“Berdasarkan analisis data dari alat monitoring kelistrikan udara BMKG di Stasiun Geofisika Banjarnegara, pada 13 November 2021 pukul 18.00 sampai 19.30 WIB terdeteksi dua event sambaran petir. Di antaranya pada pukul 18:47:27 WIB dan jam 19:23:32 WIB,” seperti tertulis dalam siaran resmi, Senin (15/11);

BMKG menyebut peristiwa sambaran petir terdekat dengan kilang minyak RU IV Cilacap adalah untuk kejadian sambaran pada 18:47:27 WIB, pada koordinat 7.67942574 LS, 109.1110952 BT, dengan jarak kurang lebih 12 kilometer sebelah timur laut kilang Minyak RU IV Cilacap.

Sementara untuk peristiwa sambaran petir pukul 19:23:32 WIB berlokasi di kecamatan Sidareja, dengan jarak kurang lebih 43 kilometer barat laut dari kilang minyak RU IV Cilacap.

Sebelumnya pada Sabtu (13/11) dilaporkan terjadi kebakaran di Tangki Kilang Pertamina di sekitar Kelurahan Donan-Cilacap sekitar pukul 19:20 WIB.

Penyidik Polda Jawa Tengah memperkirakan kebakaran tangki kilang minyak PT Pertamina (Persero), itu akibat sambaran petir. Dugaan ini diperkuat sejumlah rekaman CCTV di sekitar lokasi dan keterangan sejumlah saksi.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan Ramadhan menyebut terdapat dua rekaman CCTV di sekitar lokasi yang memperlihatkan kilatan cahaya atau petir di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 19.10 WIB.

[Gambas:Video ]

Analisis cuaca di sekitar lokasi

Berdasarkan analisis citra satelit dan radar cuaca BMKG, diidentifikasi pada pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB ada pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap.

“Terdapat pertumbuhan awan konvektif di wilayah Kabupaten Cilacap dengan suhu puncak awan mencapai kisaran -62.5 hingga -75.1 derajat Celcius, yang mengindikasikan adanya pertumbuhan awan konvektif dengan jenis Cumulonimbus (Cb),” ujar BMKG lewat keterangan tertulis, Senin (15/11).

Adanya awan konvektif itu menyebabkan terjadinya potensi hujan intensitas ringan hingga lebat, yang dapat disertai potensi kilat atau petir dan angin kencang.


Analisis Cuaca Sekitar Kilang Saat Kebakaran Terjadi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *