BMKG Ungkap Potensi Hujan di Semeru Sepanjang Akhir Pekan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut potensi hujan sepanjang akhir pekan di wilayah puncak dan lereng Gunung Semeru.
Hal tersebut diungkap Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab dalam Konferensi Pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Wilayah Gunung Semeru, sampai dengan tiga hari ke depan kami melihat masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terutama di siang hari,” jelas Fachri, Jumat (10/12).
“Untuk kawasan puncak Semeru itu antara jam 12.00 WIB hingga 15.00 WIB, untuk di kawasan lereng juga sama, siang menjelang sore itu masih ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini yang perlu menjadi kewaspadaan kita,” imbuhnya.
BMKG mencatat prakiraan cuaca hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di kawasan sekitar Semeru termasuk di antaranya Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Wajak, Kecamatan Tirtoyudo dan Kecamatan Ampel Gading di Kabupaten Malang.
Kemudian wilayah lainnya adalah Kecamatan Senduro, Kecamatan Pasrujambe, Kecamatan Candipuro, Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo di Kabupaten Lumajang.
Hujan deras juga telah mengguyur zona merah erupsi Semeru beberapa hari terakhir. Sungai meluap, air bahkan bercampur lahar dingin dan telah menggenangi sejumlah rumah warga.
Pada Kamis (9/12), Wilayah Kamar Kajang, Sumberwuluh, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diterjang luapan air sungai bercampur material lahar dingin erupsi Gunung Semeru. Bendungan yang dibuat petugas sempat ambrol.
“Debit air tinggi malam tadi. Tanggul ini jebol, kami sempat sudah ditarik ke posko hanya tinggal beberapa orang di sini,” kata Afif, salah satu petugas TNI di lokas.
Erupsi Semeru
Erupsi Semeru pada Sabtu (4/12) hingga kini telah menelan puluhan nyawa dan timbulkan sejumlah kerusakan.
Komandan satuan tugas penanggulangan dampak awan panas dan guguran (Dansatgas) di Gunung Semeru, Irwan Subekti mengatakan total korban meninggal dunia karena erupsi Semeru menjadi 45 orang.
Sementara itu, Irwan menyebut, pihaknya masih mencari9 orang yang dinyatakan hilang sampai saat ini.
Terkait, jumlah pengungsi, pihaknya mencatat sebanyak 6.573 orang terpaksa masih harus mengungsi. Sebab, sampai saat ini, 2.970 unit rumah tak bisa ditinggali.
(tim/fjr)