BMW Bantah Tertarik Bisnis Supercar McLaren
Produsen otomotif asal Jerman, BMW membantah ketertarikannya untuk membeli bisnis supercar McLaren.
Bantahan BMW itu sekaligus mempertegas bantahan atas laporan Automobilwoche yang menyebut mereka tertarik untuk membeli McLaren Automotive pada Minggu (14/11).
Di sisi lain, Audi Volkswagen (VOWG_p.DE) mengatakan terbuka untuk peluang kerja sama bahkan tertarik untuk masuk dalam bisnis Formula 1.
“Audi mengatakan dalam email bahwa mereka secara teratur mempertimbangkan peluang kerja sama yang berbeda, tetapi tidak mengomentari kasus khusus McLaren,” kata BMW kepada Reuters melalui telepon menegaskan bahwa berita itu salah.
Dilansir Autonews, saat ini McLaren disebut tengah berusaha untuk mencari suntikan dana demi menopang sisi keuangan perusahaan yang goyang terdampak pandemi.
Pada Juli lalu, perusahaan McLaren yang berbasis di Woking, Inggris mengumpulkan 550 juta pounds (US$ 738 juta) atau sekitar Rp10,5 triliun dari investor yang ada. Termasuk dari penjualan saham dan ekuitas kepada pendukung baru Ares Management Corp serta Dana Investasi Publik Arab Saudi.
Selain itu, perusahaan juga mengumpulkan US$ 620 juta atau Rp8,8 triliun dari penerbitan obligasi. Kegoyangan McLaren juga terlihat nyata setelah CEO Mike Flewit mengundurkan diri setelah delapan tahun memimpin pembuatan Supercar pada bulan lalu.
Pada Mei 2020, McLaren juga dilaporkan telah melakukan pengurangan karyawan sebanyak 1.200 orang sebagai dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19.
McLaren telah merumahkan sejumlah besar karyawannya saat musim Formula Satu dan penjualan supercar terhenti di tengah penyebaran Covid-19.
“Kami sangat menyesalkan dampak restrukturisasi ini pada semua orang kami, terutama mereka yang pekerjaannya mungkin terpengaruh. Ini adalah tindakan yang telah kami hindari dengan bekerja keras, setelah melakukan tindakan penghematan biaya yang dramatis di semua bidang bisnis.”
“Tapi kami sekarang tidak punya pilihan lain selain mengurangi jumlah tenaga kerja kami,” kata Paul Walsh, ketua eksekutif McLaren Group dikutip The Guardian.
(ttf/eks)