Bocoran Regulasi Baru, Bagi-bagi Insentif buat Industri Otomotif di RI



Jakarta, Indonesia —

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan pemerintah sedang mempersiapkan regulasi baru berupa pemberian insentif bagi industri otomotif, ini bakal memberi ruang pengembangan teknologi asalkan mengarah ke kendaraan hijau.

Agus mengatakan regulasi baru itu sedang dalam masa pembahasan sehingga secara teknis belum dapat diuraikan saat ini.

“Kita juga akan mulai membahas kebijakan insentif lainnya untuk industri otomotif, misalnya insentif dengan rezim emisi. Teknisnya tidak usah dibicarakan dulu, ini hanya untuk memperkenalkan saja,” kata Agus ketika ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, Rabu (17/11).

Menurut Agus regulasi ini berkaitan dengan konsep besar Kemenperin yang bernama ‘green mobility‘. Kata dia di dalamnya tidak hanya mengatur kendaraan darat seperti mobil, sepeda motor, dan truk tetapi juga jenis lain seperti kapal lau.

“Di Kemenperin sebetulnya yang kita pakai ‘green mobility‘, sedang kami susun. Kalau kita sampaikan mobility itu bukan hanya kendaraan bermotor, ada mobil, motor, truk, kapal laut, dan macam-macam,” jelas dia.

Agus tak mau mengonfirmasi apakah regulasi baru ini berdiri sendiri atau terintegrasi dengan berbagai aturan pemerintah yang sudah ada soal teknologi elektrifikasi seperti Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan listrik ataupun Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 tentang PPnBM berbasis emisi.

Hybrid atau murni listrik?

Berbagai produsen otomotif yang ada di Tanah Air sudah menanamkan investasi buat pengembangan kendaraan berteknologi listrik.

Namun secara garis besar ada dua strategi yang dilakukan, yaitu komitmen memproduksi kendaraan hybrid lebih dulu seperti dilakukan produsen Jepang macam Toyota, Mitsubishi, Suzuki, Daihatsu, serta Honda dan memproduksi langsung kendaraan murni listrik seperti yang sudah dikomitmenkan oleh Hyundai dan Wuling.

Transisi ke kendaraan elektrifikasi juga sempat menimbulkan kekhawatiran soal teknologi lain yang sudah kadung berkembang di Indonesia seperti Internal Combustion Engine (ICE) atau flexy engine.

Menurut Agus, produsen otomotif punya pilihan menentukan arah pengembangan teknologi. Namun, jelas dia, pemerintah akan mengatur arah pengembangannya menuju teknologi hijau.

“Kita serahkan pada produsen, produsen serahkan kepada pasar. Tapi yang akan kita atur adalah dia harus menuju green industry. Jadi produsen, ini kan kompetisi saja, kalau mau masuk ke hybrid itu pilihannya, tapi bagi pemerintah nanti ada hitungan menuju green,” ucap Agus.

(ryh/fea)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *