Bunda Pintar Akui Putri Zulhas Pernah Jadi Donatur, Kini Tak Aktif
Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia mengklaim politikus Zita Anjani tak lagi mengurus organisasi meski sejak dulu pendanaan dibantu oleh putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.
Sebelumnya, Pemprov DKI menganggarkan hibah ratusan juta rupiah kepada perkumpulan yang diduga memiliki hubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani itu.
“Kita berkegiatan selama ini memang dulu ada Bu Zita Anjani karena kan peduli dunia pendidikan. Jadi dibantu dari dana Bunda Zita, juga kita dapat dana dari setiap kita upload-upload kegiatan pasti gini ‘ih, itu dimana, apa aja’, terus ada donatur-donatur,” urai Humas Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia, Dewi Yuniastuti, Jumat (19/11).
“Kita juga [dapat dana] dari kitabisa com. Kita ada. Akhirnya makin ke sini, ya udah coba kita semunya gini ‘ayo dong kita bikin lagi pelatihan’,” imbuh dia.
Belakangan, katanya, Zita sudah tidak aktif sejak terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.
“Dulu Bu Zita memang pembinanya, tapi sekarang kan sudah tidak, sejak Bu Zita DPRD ya. Bunda Zita sudah tidak. Karena memang kita satu sekolah kan, Bu Zita memang di sekolahan tersebut dan dia melihat sendiri kasihan guru-guru PAUD,” ujar Dewi.
Pihaknya kemudian mengajukan permohonan hibah ke Pemprov DKI untuk mendanai pelatihan bidang pendidikan.
“Memang kita mengajukan tapi kan kita bukan yayasan, kita ini perkumpulan nonprofit. Perkumpulan tersebut memang kita melibatkan kebanyakan di situ guru PAUD,” kata dia.
Dewi mengatakan mereka telah berkegiatan sejak 2014 lalu di bidang pendidikan dan telah terdaftar di Kemenkumham.
“Memang kita mengadakan pelatihan. Gerakan mengajar seribu guru, gerakan mengajar untuk generasi emas. Pokoknya yang berhubungan dengan pendidikan. Itu ditujukan ke anak-anak,” katanya.
Sebelumnya, Dinas Sosial DKI Jakarta menganggarkan dana hibah senilai Rp900 miliar untuk Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia. Alokasi anggaran ini tercatat dalam data hasil input komponen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022.
Berdasarkan data yang telah dikonfirmasi Indonesia.com, usulan anggaran ini masuk dalam pos anggaran Dinas Sosial DKI untuk kegiatan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial.
Dana hibah ratusan juga untuk Bunda Pintar Indonesia itu Pondok merupakan tertinggi kedua di Dinas Sosial dari total 78 badan dan lembaga nirlaba penerima hibah. Hibah tertinggi diberikan untuk Karang Taruna DKI dengan besaran Rp1 miliar.
Di sisi lain, dana hibah badan dan lembaga nirlaba lainnya yang dianggarkan Pemprov rata-rata senilai Rp25-Rp50 juta. Dana hibah terendah tercatat untuk Yayasan Cheshire Indonesia sebesar Rp18 juta.
Bunda Pintar Indonesia diduga punya hubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani. Dari penelusuran di situs DPRD DKI, tertulis bahwa ia memiliki pengalaman sebagai pembina organisasi Bunda Pintar Indonesia.
(yoa/arh)