Cara Membedakan Oli Palsu dan Asli, Jangan Terlalu Percaya Bengkel



Jakarta, Indonesia —

Terlalu percaya orang bengkel dan tak pernah mengecek langsung keaslian produk saat melakukan penggantian oli sepeda motor adalah kebiasaan yang perlu dihindari sebab saat ini bisnis pemalsuan sedang booming. Pemilik motor mesti memahami cara membedakan produk oli palsu dengan yang asli.

Pada pekan lalu kepolisian mengungkap kasus pemalsuan oli di Kalimantan Selatan dan Tangerang. Ada dua produk yang kedapatan dipalsukan tersangka yaitu Yamalube (Yamaha) dan AHM (Honda), keduanya adalah merek oli dari masing-masing produsen yang digunakan di bengkel resmi.

Kepolisian dari Banjarmasin dan Tangerang menyita sebanyak 42.972 botol oli palsu. Kasus ini tentu saja tidak bisa dianggap remeh lantaran merugikan konsumen sebab memberi dampak buruk bagi mesin motor.

Pada umumnya oli palsu merupakan pelumas bekas yang dikemas kembali seperti produk baru. Cara ini dianggap mudah buat pemalsu lantaran biaya produksinya murah, namun dapat dijual seharga produk asli.

Agar tidak tertipu dan mengalami kerugian, pemilik motor mesti menghilangkan kebiasaan tak acuh saat penggantian oli. Bertanya soal keaslian produk ke pihak bengkel penting sebagai langkah awal memastikan, selanjutnya pemilik bisa mengecek sendiri menggunakan berbagai langkah sebagai berikut:

Perhatikan tutup botol oli

Tampilan visual botol oli penting diperhatikan. Konsumen disarankan mengecek kondisi tutup botol belum rusak atau terbuka, umumnya produsen oli menciptakan kemasan dengan tutup botol sekali pakai.

Jadi jika muncul kerusakan seperti tutup sudah tidak kencang dan ada beberapa bagian penyok, maka besar kemungkinan itu kualitas oli tidak bagus atau bahkan bisa jadi palsu.

Cobalah amati apakah seal pada tutup botol tersebut sudah hilang? Jika iya kemungkinan oli tersebut palsu.

Label pada botol

Cara selanjutnya masih mengamati kemasan. Anda juga bisa melihat bagian label pada botol, jika tampak kusam, rusak, atau tidak mirip label asli maka patut dicurigai.

Demi mengejar biaya murah, pemalsu dapat memakai botol oli bekas pakai.

Ada juga praktek pemalsuan yang memanfaatkan label baru menggunakan kertas stiker murah. Tentu saja hasil cetak label tersebut banyak perbedaan dengan yang asli. Anda bisa melihat dari warna dan kualitas kertas label.

Pada label Anda juga bisa melihat stiker hologram khusus yang selalu disematkan pabrikan. Oli palsu tentu saja tidak memiliki stiker ini atau jika ada kemungkinan tidak mirip.

Nomor produksi pada kemasan

Cara membedakan oli palsu dan asli selanjutnya adalah mencermati nomor identifikasi pada kemasan botol.

Semua oli selalu memiliki nomor produksi pada kemasannya, sama seperti produk asli lainnya.

Nomor produksi ini letaknya ada dua yaitu di bagian tutup dan di badan botolnya. Kedua nomor yang dicantumkan tentu harus ada dan sama, Anda bisa mengecek terlebih dahulu dan membandingkannya.

Apabila pada tutup botol tidak ada nomor sama sekali atau memiliki nomor berbeda maka bisa dicurigai produk tersebut palsu.


Cara Identifikasi Melalui Bentuk, Bau Serta Warna


BACA HALAMAN BERIKUTNYA



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *