Catat, Ini Efek Samping Keseringan Minum Obat Asam Lambung PPI
Daftar Isi
Jakarta, Indonesia —
Sobat asam lambung tentu akrab dengan golongan obat proton pump inhibitor (PPI) seperti omeprazole dan lansoprazole.
Obat-obat di atas bekerja untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan, utamanya dalam menghambat produksi asam lambung.
Obat golongan PPI selalu jadi jalan ninja bagi siapa pun yang terbiasa dengan keluhan naiknya produksi asam lambung. Tak sedikit orang yang selalu menyimpan obat ini di dalam tasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, bagaimana sebenarnya efek samping obat asam lambung ini?
Asam lambung sendiri sebenarnya punya fungsi penting dalam tubuh. Mengutip laman Cleveland Clinic, asam lambung bertugas untuk memecah makanan hingga mudah dicerna.
Selain itu, asam lambung juga dapat membunuh kuman berbahaya di usus yang bisa memicu penyakit.
Namun, jumlah asam lambung berlebih bisa memicu masalah seperti refluks asam yang sering dialami penderita GERD. Obat jenis PPI selalu jadi solusi praktis untuk mengatasi masalah tersebut.
Ada beberapa penyakit yang biasa diobati oleh obat jenis PPI. Di antaranya GERD, tukak lambung, dan infeksi pencernaan lainnya.
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi asam lambung yang dikenal dengan istilah ‘proton pump’.
Namun, obat jenis PPI tidak menghentikan produksi asam lambung. Obat ini tetap menyisakan asam lambung untuk mencerna makanan.
Jika Anda mengonsumsi PPI setiap hari selama sekitar lima hari, maka obat tersebut akan mengurangi sekitar 65 persen asam lambung. Anda masih memiliki 35 persen sisa asam lambung untuk memperlancar pencernaan.
Efek samping obat asam lambung PPI
|
Pada kebanyakan kasus, konsumsi obat golongan PPI tidak memicu masalah berarti. Namun, seperti obat lainnya, ada beberapa efek samping yang tetap perlu menjadi perhatian. Berikut di antaranya:
– sakit perut;
– sembelit;
– diare;
– pusing;
– mulut kering;
– sakit kepala;
– demam;
– kembung;
– gatal dan ruam;
– muntah.
Namun, meski PPI secara umum dianggap aman, para peneliti telah mengidentifikasi potensi risiko dari konsumsi obat tersebut, terutama bila dikonsumsi untuk jangka panjang.
Berikut beberapa risiko konsumsi obat PPI jangka panjang.
1. Infeksi Clostridioides difficile
PPI dapat mengubah keseimbangan bakteri dalam usus hingga meningkatkan risiko infeksi.
2. Patah tulang
PPI dapat mempersulit tubuh menyerap kalsium yang menjaga tulang tetap kuat. FDA sendiri telah memperingatkan bahwa PPI dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang.
3. Penyakit ginjal
Seperti obat-obatan lainnya, konsumsi obat PPI jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis.
4. Kekurangan nutrisi
PPI dapat mencegah usus halus menyerap cukup magnesium dan vitamin B12. Magnesium membantu otot dan saraf bekerja secara efektif. Sementara vitamin B12 menjaga kesehatan sistem saraf dan sel darah merah.
Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara PPI dan potensi risiko di atas. Anda disarankan untuk mengonsumsi obat PPI cukup untuk jangka waktu singkat.
(asr/asr)