Catat Sejarah, RSCM Sukses Operasi Pasien Pakai Teknologi Robotik




Jakarta, Indonesia

Rumah sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mencatat sejarah setelah sukses melakukan operasi bedah hati menggunakan teknologi robotik untuk mengangkat kista dari seorang pasien.

Ini merupakan pencapaian kedua RSCM dalam hal bedah menggunakan metode telerobotik, setelah sebelumnya tim dokter ahli urologi dari Rumah Sakit I.G.N.G Ngoerah di Bali sukses melakukan operasi pengangkatan kista ginjal kepada pasien yang berada di RSCM.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, dr. Renan Sukmawan, mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi robotik dalam operasi bedah menghadirkan sejumlah keunggulan yang signifikan, terutama dalam aspek ketepatan dan efisiensi waktu.

“Kita sudah mulai beberapa minggu lalu operasi telerobotik untuk urologi dan sekarang kita kembangkan lagi untuk kasus bedah digestif” kata Renan dalam acara konferensi pers liver live surgery di RSCM Kencana Jakarta, melansir Antara, Kamis (24/10).

Renan menambahkan, teknologi robotik dalam pembedahan memberikan keuntungan besar, karena prosesnya jauh lebih cepat dan presisi dibandingkan metode konvensional.

“Dunia sudah menuju operasi yang lebih singkat, lebih cepat, lebih presisi, itu yang berkembang di dunia dan itu lah yang dilakukan di banyak tempat di dunia,” tuturnya.

Selain digunakan dalam operasi bedah hati dan ginjal, Renan juga mengungkapkan potensi besar teknologi ini untuk diterapkan dalam berbagai tindakan medis lainnya, termasuk pengobatan kanker dan bahkan persalinan.

“Telerobotik ini menawarkan kemudahan akses dan sebagainya yang sulit dilakukan dengan cara konvensional,” imbuhnya.

Keunggulan operasi robotik

Menurut Kepala Instalasi Bedah Pusat RSCM, dr. Wifanto Saditya Jeo, operasi bedah dengan teknologi robotik memberikan keunggulan dalam hal ketepatan atau presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik pembedahan konvensional.

“Pembedahan dengan robot itu memang satu hal yang akan berkembang di masa depan karena dengan alat robotik itu lebih presisi, lebih detail dan kita bisa melakukan tindakan-tindakan kompleks sekaligus,” jelas Wifanto di konferensi pers liver live surgery di RSCM Kencana Jakarta, melansir Antara, Kamis (24/10).

Ia menambahkan bahwa teknologi robotik memberikan fleksibilitas yang sama dengan operasi manual, namun alat ini mengurangi kelelahan dokter karena proses operasi bisa berdurasi hingga berjam-jam.

“Jadi di satu sisi selain makin canggih, makin mudah juga jadi itu akan meringankan kita,” jelas Wifanto.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan teknologi telerobotik di Indonesia.

Menurut Budi, pemerintah berencana untuk memperluas penggunaan teknologi ini di empat rumah sakit besar di Indonesia, yaitu RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS I.G.N.G Ngoerah Bali, dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Budi juga berharap bahwa teknologi ini akan membantu meningkatkan fleksibilitas pelayanan kesehatan nasional, karena ingin memberikan layanan kesehatan yang merata ke daerah-daerah yang masih kesulitan akses.

(wnu/dmi)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *