Cerita Kardinal Tagle Berbagi Permen dengan Paus Leo di Kapel Sistina

Jakarta, Indonesia —
Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina menceritakan momen menarik yang ia lalui saat conclave atau konklaf untuk memilih Paus baru di Kapel Sistina, Vatikan.
Tagle mengungkapkan ia kala itu duduk di samping Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika. Saat konklaf, Tagle melihat Prevost sudah menarik napasnya dalam-dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya selama ini kan selalu bawa permen. Saya duduk di sebelah Kardinal Prevost dan saya lihat dia menarik napas dalam-dalam,” cerita Kardinal Tagle pada Jumat (9/5).
“Jadi saya tanya kepadanya, ‘Kamu mau permen?’ Dia jawab, ‘Boleh, saya mau satu,” ia lanjut bercerita sambil tertawa.
“Saya kasih tahu beliau, ‘Nih,’ itu tindakan amal pertama saya kepada Bapa Suci yang baru,” ucapnya.
Momen itu ia ceritakan langsung saat konferensi pers dengan Konferensi Waligereja Filipina pada 9 Mei setelah konklaf berakhir, seperti diberitakan Manila Bulletin pada Sabtu (10/5).
Dalam kesempatan itu, Kardinal Tagle mengatakan sudah membawa permen saat mengikuti konklaf 12 dan 13 Maret 2013 untuk memilih Paus baru menjadi penerus Paus Benedict XVI yang mengundurkan diri pada Februari 2013.
Ia mengaku memilih membawa permen karena proses konklaf akan berjalan panjang dan tidak mengetahui detail pasti Paus baru terpilih.
“Jadi saya bawa permen, jaga-jaga kalau perut mulai keroncongan saya punya sesuatu untuk dikunyah,” ungkap Kardinal Tagle. “Saat saya memberikan suara, saya makan permennya.”
Pada tahun itu, Kardinal Tagle mengaku diejek dengan bercanda oleh seorang kardinal Kolombia karena membuka bungkus permen di Kapel Sistina.
Namun, kardinal yang sama akhirnya meminta satu juga dari dirinya.
“Dia bertanya dalam bahasa Italia, ‘Apa yang kamu bawa ke Kapel Sistina?’ Saya jawab, ‘Permen, karamel.’ Kardinal itu bilang lagi, ‘Anak kecil ini malah bawa permen ke Kapel Sistina.'”
“Saya bilang kalau sesinya sangat lama, kadang-kadang saya lapar. Lalu dia bertanya, ‘Kamu punya satu lagi enggak? Aku juga mau satu,'” kenang Tagle sambil terkekeh.
Tagle mengungkapkan kebiasaan membawa permen terus berlanjut hingga kembali mengikuti pemilihan Paus baru pada 2025. Menurutnya, itu bukan sekadar permen,
tetapi bentuk kehadiran, kebaikan, dan keceriaan di ruangan yang sering kali penuh tekanan.
“Kita harus menunjukkan, khususnya kepada Paus Leo, kemanusiaan itu, kan? Bayangkan dia, beban tanggung jawabnya. Saya percaya bahwa tindakan kebaikan kecil, kemanusiaan, yang benar-benar dapat menopang seseorang menjalani panggilan Tuhan,” katanya.
Kardinal Robert Prevost terpilih menjadi Paus selanjutnya dalam papal conclave pada Kamis (8/5). Para kardinal dari seluruh dunia bertemu pada hari kedua secara tertutup, memberikan suara untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.
Proses pemungutan suara berjalan tiga putaran dan cerobong Kapel Sistina akhirnya mengepulkan asap putih yang menandakan Paus baru pengganti mendiang Paus Fransiskus telah terpilih.
Prevost kemudian memilih Leo sebagai nama kepausannya sehingga menjadi Paus Leo XIV.
(chri)