Cerita Mahasiswa Diminta Risma Buat Kapal untuk Papua


Jayapura, Indonesia —

Sebuah bengkel kapal di dekat Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih (Uncen) Papua, siang itu, Jumat (12/11) cukup sibuk.

Banyak mahasiswa lalu lalang, asyik sendiri dengan perkakas dan mesin motor kapal.

Jhon Kandai, salah seorang mahasiswa Uncen yang turut membuat kapal motor tersebut malu-malu saat ditemui Indonesia.com di lokasi. Dia bersama kurang lebih 20 rekan mahasiswa dari Uncen dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus sibuk dengan mesin-mesin kapal.

“Saya senang sekali bisa membuat kapal untuk membantu transportasi masyarakat Papua di sini,” kata mahasiswa asli bumi Cendrawasih tersebut saat ditemui, Jumat (12/11).

Jhon bahkan rela ketinggalan beberapa kelas untuk menyelesaikan kapal motor tersebut. Menurutnya, semakin cepat karyanya bisa digunakan oleh masyarakat maka akan semakin baik.

Jadwal kuliah pun bukan halangan untuk menyelesaikan kapal yang sudah setengah jadi tersebut.

“Ada beberapa kelas kuliah yang saya tinggal karena jadwalnya berbenturan dengan tugas saya bikin kapal, tapi gak apa-apa yang penting kapalnya jadi,” ujar Jhon.

Dia bersama timnya bahkan bisa berada di bengkel kapal di belakang Fakultas Teknik tersebut selama seharian tanpa kenal henti. Tak heran hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, timnya berhasil merampungkan satu kapal motor siap pakai.




Suasana di bengkel kapal di belakang Fakultas Teknik Universitas Cenderawasih, Papua, Jumat (12/11). Sekelompok mahasiswa dari Universitas Cenderawasih dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diminta Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk membuat kapal guna menunjang mobilitas warga di Papua.Sekelompok mahasiswa dari Universitas Cenderawasih dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diminta Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk membuat kapal guna menunjang mobilitas warga di Papua. (Foto: Indonesia/Melani Putri)

Untuk Mama-mama Papua ke Pasar

Sementara mahasiswa lainnya yang enggan menyebut nama mengatakan, kapal motor tersebut bukan hanya ditunggu oleh mahasiswa serta civitas akademika Uncen dan ITS, melainkan seluruh warga Papua.

Mahasiswa teknik elektro Uncen tersebut mengaku banyak warga kampungnya yang menanti pembuatan kapal motor tersebut. Selain itu, warga kampungnya juga merasa bangga karena dirinya bisa membuat sebuah kapal motor untuk membantu mobilitas warga di daerah yang dialiri sungai.

“Mama-mama kalau ke pasar saja bisa 3 jam untuk perjalanan karena pakai perahu, kalau ada kapal pakai mesin bisa lebih cepat. Ini [kapal] yang ditunggu tidak hanya oleh pihak kampus tapi juga masyarakat,” tutur dia.

Pembuatan kapal oleh mahasiswa Uncen dan ITS tersebut merupakan salah satu permintaan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Risma sebelumnya meminta pembuatan kapal untuk meningkatkan koneksisitas dan mobilitas warga Papua yang daerahnya masih minim fasilitas dan infrastruktur.

Salah satu daerah yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Mamberamo Raya di Papua.

Beberapa warga di Mamberamo Raya bahkan masih menggunakan perahu dayung untuk beraktivitas antar daerah sehingga dibutuhkan waktu lebih lama untuk mengirimkan logistik dan mobilitas.

“Jadi skema yang akan dibuat ada 6 kapal, 1 untuk pendidikan, 5 untuk Mamberamo Raya. Kita juga akan fasilitasi pembuatan perahu supaya koneksitas dan aksesibilitasnya bisa terjaga dan lebih efisien,” ucap Risma saat ditemui di Universitas Cendrawasih, Jumat (12/11) sore.

Risma mengatakan, sebelumnya dia meminta para mahasiswa agar bisa membuat kapal dengan kapasitas lebih besar agar dapat memuat lebih banyak penumpang.

“Mereka ini tergolong cepat bikinnya, cuman kemarin saya minta lebih besar mereka terus nawar kapal yang kecil, jadi akhirnya menyesuaikan dengan desain, menyesuaikan dengan anggaran juga,” ujar Risma.

Sebanyak enam kapal motor tersebut rencananya akan digunakan untuk membantu mobilitas warga Papua. Satu kapal motor bisa mengangkut hingga 20 orang dalam sekali perjalanan melintasi Kabupaten Mamberamo Raya.

Lima kapal motor bisa rampung dalam beberapa pekan ke depan jika tak tersendat anggaran dan tak kekurangan bahan baku.

(mln)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *