Cerita Pembalap Jepang Soal Keruwetan WSBK Mandalika
Pembalap GRT Yamaha asal Jepang Kohta Nozane menceritakan keruwetan balapan WSBK Mandalika 2021 di Sirkuit Mandalika, 19-21 November.
Nozane finis ke-15 pada Race 1 WSBK Mandalika. Sedangkan di Race 2, pembalap 26 tahun itu finis ketujuh. Capaian itu jadi hasil terbaik Nozone pada musim ini.
Sebelum finis ketujuh pada Race 2 di WSBK Mandalika, Nozane yang merupakan rookie musim ini finis kesembilan di superpole WSBK Spanyol sebagai pencapaian terbaik.
Dikutip dari situs resmi WSBK, Nozane menceritakan pengalaman balapan di Sirkuit Mandalika. Menurut Nozane, tidak mudah membalap di sirkuit baru milik Indonesia itu.
“Saya mengalami waktu yang sangat sulit di Race 1. Kondisinya sangat sulit karena terkadang hujan, terkadang tidak, dan hasil akhir saya tidak bagus,” ujar Nozane.
Setelah menderita pada Race 1, Nozane memiliki fokus pada Race kedua yang jadi balapan penutup pada Superbike 2021. Hasilnya jauh di luar perkiraan, meski dalam trek yang basah, Nozone bisa mendapat hasil yang lebih baik.
“Kemudian saya menekan tombol reset dan fokus penuh pada Race 2, yang berjalan di trek basah,” kata Nozane.
“Saya menyukai kondisi ini, tetapi ini adalah pertama kalinya saya berada di trek ini saat hujan, jadi itu tidak mudah,” tutur Nozone menambahkan.
Berbekal dari hasil bagus di WSBK Mandalika, Nozane berhrap mendapatkan hasil yang lebih baik pada Superbike 2022 mendatang.
“Sama untuk semua orang, dan saya yakin saya bisa melakukannya dengan baik. Pada akhirnya saya mencapai hasil terbaik saya musim ini, di posisi ketujuh, setelah menjalankan balapan terbaik saya sejauh ini di WSBK,” ucap Nozane.
“Musim depan, bagaimanapun, saya perlu membuat langkah dan target untuk 2022 adalah naik podium untuk pertama kalinya,” kata Nozane melanjutkan.
(sry/ptr)