Cerita soal Yoso Cs, Kucing-kucing ‘Penguasa Balai Kota Jakarta’


Jakarta, Indonesia

Di tengah hiruk pikuk kegiatan gubernur, wakil gubernur, aparatur sipil negara (ASN), dan warga di Balai Kota DKI Jakarta, sejumlah kucing berlalu-lalang, Selasa (6/5).

Kucing-kucing itu menjadi hiburan bagi para ASN dan masyarakat yang berkunjung ke pusat pemerintahan Pemprov DKI itu. Kawanan hewan itu terlihat kompak mengenakan kalung dengan nama mereka masing-masing–seolah mereka ada pemiliknya.

Nyatanya, kucing-kucing itu tak ada empunya, hanya memang dirawat sejumlah ASN di Balai Kota yang menyayangi hewan. Bahkan, kucing-kucing itu pun dibuatkan akun media sosial Instagram khusus dengan pengenalan profil atau bio yang menggeletik: ‘Penguasa sebenarnya Balaikota DKI Jakarta‘.



ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pun sampai sempat pula mengunggah rasa penasarannya dengan kucing-kucing penguasa Balai Kota tersebut lewat fitur reel di akun Instagramnya @pramonoanungw pada Sabtu (29/3) lalu. Dalam percakapan dengan staf, Pramono menanyakan perawatan dan jumlah kucing di lingkungan Balai Kota.

Nanti kalau ada biayanya enggak apa-apa, nanti saya yang tanggung. Tolong ya kesehatannya dijagain betul kucingnya. Pokoknya jangan sampai ada yang sakit lah,” ujar Pramono dikutip dari rekaman video di unggahan reel Instagram tersebut.





Selasa siang kemarin, setidaknya ada empat ekor kucing terlihat sedang berleha-leha di area kompleks Balai Kota DKI.

Kucing yang dinamai Belang terlihat di sekitar Blok G Balai Kota, sementara yang dinamai Jojon tampak rebahan di dekat parkiran Blok B.

Seekor lainnya, Mody, berlalu lalang di sekitar Masjid Fatahillah. Sementara Diki tampak tertidur pulas di tangga Blok B.

Menurut salah satu petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota Jakarta, Elvira, hewan-hewan kaki empat sudah lama hidup berdampingan dengan aktivitas pemerintahan di Balai Kota.

“Sudah ada sejak lama, tepatnya kapan juga kurang tahu karena saat itu jumlah masih sangat sedikit, hanya beberapa ekor saja. Mereka dibiarkan bebas menelusuri sudut area Balai Kota yang cukup luas, tapi ada beberapa yang punya spot nongkrong sendiri juga,” kata Elvira saat berbincang dengan Indonesia.com, kemarin.

Hingga saat ini, tak ada tim resmi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang ditugaskan secara khusus untuk merawat kucing-kucing di balai kota tersebut.

“Untuk tim belum ada sih, dari awal sampai saat ini masih handle berdua saja sama teman yang emang sayang juga sama kucing,” ucapnya.

Elvira mengaku untuk biaya perawatan sejauh berasal dari dana pribadi dan dibantu sumbangan sukarela pecinta kucing.

“Dulu di saat jumlah belum banyak, biaya semua murni dari pribadi. Tapi karena sekarang jumlah makin banyak, jadi mulai dibantu dari fans ‘geng pus’ via share link iuran sukarela di Instagram. Dan belum pernah ditanggung sama Pemprov,” ungkapnya.

Kucing di area kompleks Balai Kota pada Selasa (6/5).Walaupun tergolong kucing liar, kucing-kucing di Balaikota DKI tetap dijaga kesehatannya dan bahkan sampai diberi kalung nama oleh relawan. ( Indonesia/Kayla Nathaniel)

Yoso jadi ikon

Kehadiran para kucing-kucing itu disebut memberi warna tersendiri di lingkungan Balai Kota. Elvira mengatakan kucing-kucing ‘penguasa sebenarnya balai kota’ itu pun ada yang kemudian dikenal sebagai ikon tersendiri dari kantor gubernur tersebut, salah satunya Yoso.

“Kucing paling dicari di sini namanya Yoso, kucing jantan usianya udah 7 tahunan. Dulu ditemui saat dia sakit saluran kemih (FLUTD/FIP), tapi sekarang sudah sehat dan gemoy. Tingkahnya juga lucu, jadi banyak yang cari dia kalau ke sini,” katanya.

“Buat saya sendiri dan mungkin para staf yang cat lovers mungkin jadi hiburan di hari kerja. Dan beberapa juga ada yang mungkin kurang suka, tapi mereka tetap baik sama kucing-kucing di sini,” ujarnya.

Meski tidak ada kebijakan resmi dari Pemprov untuk menjaga kucing-kucing di Balai Kota, kehadiran hewan mamalia menggemaskan itu dianggapnya bisa membawa dampak positif.

“Semenjak mereka banyak fans, Balai Kota juga jadi punya citra baik di masyarakat karena berdampingan dengan kucing dan dirawat juga kucingnya,” ujar Elvira.

Hingga kini, perkembangan para kucing Balai Kota dapat dipantau lewat akun Instagram @balaicatto, yang secara rutin membagikan aktivitas mereka.

[Gambas:Instagram]

Baca halaman selanjutnya.

[Gambas:Instagram]





Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *