China Lapor Kasus Omicron Kedua, Terdeteksi usai Karantina Dua Pekan
China mendeteksi kasus kedua Covid-19 varian Omicron pada Selasa (14/12), sehari setelah melaporkan temuan pertama. Menurut laporan, pasien Covid-19 itu terdeteksi corona varian Omicron setelah menjalani karantina selama dua pekan.
Stasiun penyiaran pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa pria berusia 67 tahun itu kembali dari luar negeri pada 27 November lalu.
Sebagaimana dilansir Associated Press, ia langsung menjalani karantina wajib selama dua pekan. Sepanjang isolasi tersebut, pria itu mengikuti tes Covid-19 berulang kali, dan hasilnya selalu negatif.
Pada Sabtu (11/12), pria itu lantas terbang ke Guangzhou, di mana ia melanjutkan karantina mandiri di rumah. Sehari kemudian, pria itu menjalani tesCovid-19 lagi.
Saat hasilnya keluar pada Senin (13/12), pria itu dinyatakan positif Covid-19. Penyelidikan lebih jauh menunjukkan bahwa virus corona yang menginfeksi pria tersebut merupakan varian Omicron.
Laporan ini datang sehari setelah China mendeteksi kasus Covid-19 varian Omicron perdana pada Senin. Varian itu ditemukan pada satu remaja Polandia yang terbang dari Warsawa ke China.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Polandia, Wojciech Andrusiewicz, mengatakan bahwa remaja itu tak mengalami gejala. Kini, ia sedang menjalani isolasi di rumah sakit.
China sendiri dikenal dengan aturan ketatnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mereka disebut menerapkan strategi nol Covid. Setiap menemukan satu kasus Covid-19, China biasanya langsung menggelar tes massal untuk menghindari penularan lebih jauh.
Berkat pendekatan tersebut, China melaporkan kasus yang terbilang rendah ketimbang negara besar lainnya. Meski demikian, China sedang mengalami lonjakan Covid-19 dengan 51 kasus baru pada Selasa.
Pemerintah Negeri Tirai Bambu langsung bergerak. Menurut pejabat setempat, mereka sudah menerapkan aturan mirip isolasi pada lebih dari 70 ribu warga. Sementara itu, 465 ribu warga di Zhejiang juga harus mematuhi pengetatan aturan baru.
(has)
