China Larang Aktivis Keluar Rumah di Hari HAM Internasional
Pihak berwenang China dilaporkan melarang para aktivis dan pengacara hak asasi manusia (HAM) keluar rumah pekan ini menjelang acara peringatan HAM sedunia yang jatuh hari ini, Jumat (10/12).
Seorang advokat HAM, Wang Quanzhang, mengatakan polisi melarang dia dan istrinya keluar dari apartemen mereka di Beijing.
“Mereka (polisi) bilang kepada kami secara langsung ada dua alasan, salah satunya adalah KTT demokrasi AS, dan mereka juga khawatir kami akan ambil bagian dalam Hari Hak Asasi Manusia Sedunia,” ujar Wang, Jumat (10/12).
KTT Demokrasi AS digelar secara virtual pada Kamis (9/12). Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mendiskusikan ancaman yang terus mencoba mengikis demokrasi di dunia. Pertemuan itu dihadiri oleh ratusan negara kecuali China dan Turki yang tak diundang AS.
Selain Wang, seorang aktivis HAM, Xu Yan, juga mengaku mengalami hal serupa. Xu menuturkan sekelompok orang telah melarang dirinya membuka pintu depan rumahnya dan memerintahkan dia untuk tetap berada di dalam rumah sampai Jumat malam.
Selain Xu dan Wang, semua aktivis China yang diundang ke acara Hari Hak Asasi Manusia oleh Uni Eropa juga diblokir untuk hadir secara langsung dalam pertemuan itu.
Delegasi Uni Eropa untuk China menyebut tindakan itu sebagai “kekerasan yang sistemik” terhadap para warga sipil dan hak politik mereka.
Mereka juga mengungkit masalah penahanan massal etnis minoritas Uighur di Xinjiang serta laporan pengambilan organ dari tahanan.
Selain itu, delegasi tersebut menyerukan agar China melakukan investigasi secara menyeluruh atas tuduhan yang ada dan segera membebaskan tahanan politik.
Sementara itu, kepolisian China tak memberikan respons saat dimintai komentar terkait laporan tersebut.
Namun, dikutip AFP, China memang terus berada dalam tekanan internasional soal dugaan praktik pelanggan HAM-nya.
Sejak Presiden Xi Jinping menjabat pada 2012 lalu, masyarakat China dihadapkan pada ‘krisis’ kebebasan sipil.
Selama beberapa tahun terakhir, ratusan pembela dan aktivis HAM China juga ditangkap atau berada dalam pengawasan.
Tak hanya aktivis dan kelompok minoritas, berbagai tokoh berpengaruh juga tak luput dibungkam jika dirasa menentang pemerintah China.
(isa/rds)