China Ngebut Pelajari Omicron, Sinovac Evaluasi Kerja Vaksin



Jakarta, Indonesia —

China dilaporkan tengah mempercepat penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 varian Omicron.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat otoritas kesehatan China pada Kamis (2/12) di tengah kekhawatiran para ilmuwan global bahwa varian ini mungkin menyebar lebih cepat daripada varian lainnya.

Meski demikian, China sendiri belum mendeteksi kasus Omicron di negara tersebut.

“Kami dengan cepat mendorong penelitian dan pengembangan vaksin khusus Omicron berdasarkan teknologi yang berbeda,” kata Zheng Zhongwei kepada lembaga penyiaran pemerintah China CCTV, dilansir dari AFP.

Zheng merupakan kepala kelompok yang ditugaskan untuk pengembangan vaksin Covid-19 di China.

Kemudian Zheng mengatakan bahwa vaksin untuk varian Omicron yang disebut sebagai ‘variant of concern” oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mungkin pada akhirnya tidak akan digunakan, namun China tetap perlu membuat persiapan untuk itu.

Sampai saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan Omicron dapat menghindari sistem kekebalan yang terbentuk dari proses vaksinasi. Namun sebagian besar vaksin yang ada saat ini diharapkan dapat membantu mengurangi keparahan penyakit dan risiko kematian jika varian tersebut dapat melakukannya.

Produsen vaksin asal China, Sinovac Biotech mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi kinerja vaksinnya saat menghadapi Omicron. Hal ini dilakukan untuk mempertimbangkan kemungkinan perusahaan dalam mengembangkan vaksin baru.

Selain Sinovac, Shenzhen Kangtai Biological Products (BioKangtai) juga dilaporkan tengah berusaha untuk bekerja sama dengan lembaga lain dalam penelitian vaksin yang terkait dengan Omicron.

Sedangkan BioNTech SE disebut tengah menunggu lebih banyak data tentang varian Omicron dalam rentang waktu dua minggu. Hal ini dilakukan untuk membantu menentukan apakah vaksinnya yang diproduksi bersama Pfizer Inc harus dikerjakan ulang, kata kepala eksekutifnya pada Selasa (30/11).

China sendiri saat ini dilaporkan belum menyetujui vaksin Covid-19 yang dikembangkan di luar negeri dan lebih memilih menggunakan sejumlah vaksin buatan lokal untuk program inokulasinya.

(lnn/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *