China Peringatkan AS Tidak Dukung Kemerdekaan Taiwan



Jakarta, Indonesia —

Menteri Luar Negeri China Wang Yi memperingatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken untuk tidak mengirimkan sinyal keliru kepada pasukan pro-kemerdekaan Taiwan.

Seperti diberitakan Reuters pada Sabtu (13/11), peringatan itu disampaikan jelang pertemuan virtual dua pemimpin, Xi Jinping dan Joe Biden, pada awal pekan depan.

China selama ini selalu menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Sebaliknya, Taiwan hingga kini terus memperjuangkan kemerdekaan mereka dari China, terutama setelah Presiden Tsai Ing-wen berkuasa.

Sejak Tsai memegang kendali, Taiwan juga terus memperkuat militer. Mereka bahkan bertekad memproduksi lebih banyak senjata dalam negeri, seperti kapal selam. Mereka juga membeli sejumlah alutsista dari Amerika Serikat.

Guna mencegah ancaman China lebih jauh, Kemenhan Taiwan mengklaim bakal memperkuat upaya mereka menciptakan ‘peperangan asimetris’ agar Beijing sulit melawan.

Upaya-upaya itu termasuk latihan serangan rudal jarak jauh ke arah China, pemasangan ranjau darat, hingga memperbanyak latihan pasukan militer cadangan mulai tahun depan.

Taiwan juga membeberkan rencana mereka untuk melawan serangan China yang diduga bakal merebut kedaulatan mereka. Kementerian Pertahanan Taiwan membeberkan rencana itu dalam laporan strategi militer dua tahunan yang dirilis pada Selasa (9/11).

Laporan ini memaparkan rencana-rencana angkatan bersenjata Taiwan untuk memperluas jangkauan pencegahan militer ke pantai China. Rencana itu disusun jika sewaktu-waktu Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyerang.

Sementara itu, Xi Jinping dan Joe Biden akan bertemu secara virtual pada Selasa (16/11) pagi waktu China. Pertemuan direncanakan di tengah meningkatnya ketegangan atas Taiwan, perdagangan dan hak asasi manusia.

AS telah berulang kali menunjukkan dukungannya atas Taiwan dalam menghadapi agresi China. Namun, di saat bersamaan, AS dan China meluncurkan kesepakatan kejutan tentang iklim, menggarisbawahi beberapa bidang kerja sama.

Pertemuan virtual ini akan menjadi yang pertama bagi Biden dengan Xi Jinping sejak ia menjadi Presiden AS pada Januari silam.

Hal itu terjadi ketika Xi Jinping mengisyaratkan sedikit pemanasan hubungan dengan AS, menurut pernyataan yang diterbitkan di situs web kedutaan besar China untuk AS pada Selasa lalu.

(ryh/chri)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *