Covid Naik, RS di Belanda Kewalahan hingga Taliban Lindungi Syiah



Jakarta, Indonesia —

Kasus Covid-19 naik lagi di Belanda dan sejumlah rumah sakit kewalahan, jadi salah satu berita dalam 24 jam yang dirangkum pagi ini.

Begitu pula etnis syiah yang kini dilindungi Taliban dari ancaman serangan-serangan ISIS.

Berikut sejumlah kabar yang dirangkum dalam kilas internasional pagi ini:

1. Covid Naik, Sejumlah RS di Belanda Mulai Kewalahan

Sejumlah rumah sakit di Belanda mulai kewalahan akibat lonjakan kasus Covid-19 di negara itu.

Jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit di Belanda meningkat sekitar 2.000 pasien pada Senin (15/11). Pasien di ruang ICU juga melonjak hampir 400 orang, menjadikan angka ini tertinggi sejak Mei.

Kepala Asosiasi RS di Belanda, Ernst Kuipers, mengatakan ada sekitar 250 pasien baru yang masuk RS setiap harinya. Meski demikian, ia menilai kondisi sekarang belum mencapai puncak.

2. Pfizer Minta AS Izinkan Penggunaan Pil Covid

Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer meminta regulator mengesahkan pil Covid-19 buatannya, Selasa (16/11). Pil tersebut diklaim efektif mengurangi jumlah rawat inap maupun kematian hampir 90 persen di antara pasien berisiko tinggi yang terinfeksi virus corona.

Langkah itu dilakukan beberapa minggu setelah Merck juga mendekati Food and Drug Administration mencari lampu hijau untuk kapsul antivirusnya melawan virus corona.

Para ahli melihat obat-obatan oral sebagai tambahan yang berharga untuk vaksin demi mengakhiri pandemi

“Dengan lebih dari lima juta kematian dan banyak nyawa yang terkena dampak penyakit yang menghancurkan ini secara global, ada kebutuhan mendesak akan pilihan pengobatan yang menyelamatkan jiwa,” kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan dikutip AFP.

“Kami bergerak secepat mungkin dalam upaya kami mendapatkan pengobatan potensial ini ke tangan pasien,” tambahnya.

3. Umat Syiah Afghanistan Minta Perlindungan Taliban dari Teror ISIS

Empat milisi Taliban lengkap dengan senapan otomatis berjaga di depan sebuah masjid umat Syiah di Ibu Kota Kabul, Afghanistan, ketika para jemaah tengah melaksanakan ibadah salat Jumat pada pekan lalu.
Pemandangan tersebut terbilang aneh. Sebab, sebelum berkuasa lagi di Afghanistan, Taliban kerap menargetkan umat Syiah di negara itu yang didominasi etnis minoritas Hazara.

Sohrab, pasukan penjaga etnis Hazara yang turut mengawasi Masjid Abul Fazl al-Abbas, mengatakan kepada Associated Press bahwa ia rukun dengan para pasukan Taliban.

“Mereka bahkan kadang-kadang salat di masjid,” kata Sohrab yang hanya menyebutkan nama depannya untuk alasan keamanan.

(tim/bac)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *