Deret Negara Uni Eropa ‘Lockdown’ Warga Tidak Vaksin Covid-19
Jakarta, Indonesia —
Sejumlah negara Uni Eropa memperketat aturan terhadap warga yang tidak divaksinasi Covid-19 di tengah lonjakan infeksi corona di kawasan tersebut.
Sebagai salah satu negara yang baru-baru ini memecahkan rekor penambahan kasus Covid-19, Jerman mulai memberlakukan aturan ketat terhadap warga yang belum menerima vaksinasi lengkap pada pekan ini.
Penerapan aturan ketat ini sudah dimulai di Ibu Kota Jerman, Berlin, mulai Senin (15/11). Warga Berlin yang ingin masuk ke bar, restoran, bioskop, ataupun tempat hiburan lain harus menunjukkan bukti vaksinasi lengkap atau bukti telah sembuh dari infeksi virus corona dalam enam bulan.
Sementara itu, koalisi partai pemerintahan baru juga telah memberikan usulan penanganan Covid-19 untuk keseluruhan di Jerman ke parlemen.
Dalam usulan ini, warga Jerman yang ingin menaiki bus dan kereta harus menunjukkan bukti vaksin atau hasil negatif Covid-19.
Wakil pemimpin Partai Hijau, Robert Habeck, mengatakan pada Minggu (14/11) bahwa aturan ini memiliki efek seperti “penguncian (lockdown) untuk masyarakat yang tidak divaksinasi.”
Jerman sendiri merupakan salah satu negara Eropa yang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Pada Kamis (11/11), Jerman memecahkan rekor kenaikan angka kasus harian positif sebanyak 50.196.
Menurut otoritas kesehatan Jerman, angka itu merupakan kasus harian pertama yang menembus lebih dari 50 ribu sejak pandemi dimulai tahun lalu. Pemerintah menduga lonjakan ini terjadi karena tingkat vaksinasi masyarakat masih rendah.
Tingkat vaksinasi di Jerman memang cukup rendah dibandingkan negara Uni Eropa lain. Hanya dua pertiga warga Jerman yang sudah menerima vaksin dosis lengkap.
Austria
Selain Jerman, Austria juga menjadi negara yang ikut mengisolasi penduduk belum divaksin. Kebijakan ini dilakukan sejak Senin (15/11).
“Situasi ini serius. Kami mengambil keputusan ini dengan sulit, tapi sayangnya ini penting,” ujar Kanselir Austria, Alexander Schallenberg, Minggu (14/11).
AFP melaporkan bahwa lockdown ini berlaku bagi semua orang berusia 12 tahun ke atas di negara itu yang belum divaksinasi atau tidak baru saja sembuh Covid-19.
Di bawah aturan lockdown ini, mereka dilarang meninggalkan rumah kecuali untuk urusan esensial, seperti membeli kebutuhan sehari-hari, berolahraga, atau memerlukan perawatan medis.
Menteri Kesehatan Austria, Wolfgang Mueckstein, mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan peninjauan ulang aturan lockdown ini setelah 10 hari.
Saat ini, baru 65 persen dari nyaris 9 juta populasi di Austria yang sudah divaksin. Angka ini lebih rendah ketimbang rata-rata vaksinasi di negara-negara Eropa yang mencapai 67 persen.
Sementara itu, saat ini tingkat penularan Covid-19 di Austria merupakan salah satu yang tertinggi di Eropa dengan rata-rata 815 infeksi per 100 ribu orang.
Siasat vaksinasi Inggris hingga Prancis untuk lawan Covid-19 di halaman berikutnya >>>
Siasat Vaksinasi Inggris hingga Prancis Perangi Covid