Dirut Bantah Pembakaran Omah PSS karena Motif Politik


Jakarta, Indonesia —

Direktur Utama PSS Sleman, Andy Wardhana, menyebut permbakaran Omah PSS merupakan kriminal murni dan bukan bermotif politik seperti diisukan.

Isu politik mencuat karena klub berjulukan Elang Jawa tersebut baru berganti kepengurusan. Selain ada politisi yang masuk, pengurus lama juga kembali.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa, juga dua mantan manajer PSS yakni Dwi Retno Sukmawati dan Sismantoro kembali jadi pengurus.

Kelompok suporter PSS pun hingga kini masih meminta agar pelatih Dejan Antonic dipecat. Ini satu tuntutan tersisa dari tiga tuntutan yang digaungkan.

Dua tuntutan lainnya agar Arthur Irawan dan Danilo Fernando pergi, telah terwujud. Danilo mundur dan Arthur kini gabung ke Persik Kediri.

“Sejauh ini indikasinya kriminal murni ya [bukan unsur politik],” kata Andy kepada Indonesia.com melalui pesan singkat pada Selasa (30/11) siang.

Sebelumnya Andy mengutuk peristiwa tersebut. Jika itu dari kelompok suporter, ia menghimbau agar memberikan energi positif kepada segenap tim.

“Kami sangat mengharapkan energi positif teman-teman suporter, jangan malah negatif. Kalau ada yang (perlu) diperbaiki ya kita evaluasi,” katanya.




Banner Testimoni

Omah PSS yang berlokasi di Sariharjo, Ngaglik, Sleman dibakar pada Minggu (28/11). Itu terjadi setelah PSS kalah 0-1 dari Persita Tangerang.

Dari pendalaman polisi, ada empat lelaki yang melakukan pembakaran tersebut. Dari empat itu, satu orang yang mengeksekusi dan videonya tersebar di media sosial.

“Petunjuk keterangan saksi, pelaku sekitar empat orang. Berdoa saja, sudah kita identifikasi. Semoga sudah benar,” Kata Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri.

Barang bukti yang diamankan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) salah satunya adalah botol air mineral yang dipakai menyimpan cairan bahan bakar.

[Gambas:Video ]

(abd/jun)




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *