Dua Hal Dinilai Buat Imunitas Covid-19 Warga DKI Tinggi



Jakarta, Indonesia —

Epidemiog Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut jika tingkat imunitas warga DKI Jakarta terhadap Covid-19 saat ini sudah sangat tinggi.

Sebelumnya, melalui akun media sosial Twitter Pandu menuliskan bahwa berdasarkan survei Serelogi Jakarta pada Maret 2021 mengungkap fakta penting dalam ilmu wabah.

“Hampir separuh penduduk Jakarta sudah punya imunitas sebelum ada program vaksinasi. Program vaksinasi membooster imunitas penduduk, sehingga tingkat imunitas dapat diandalkan. Pandemi cepat terkendali,” tulis Pandu dalam cuitannya.

Pandu menjelaskan ada dua hal yang menjadi penyebab tingginya tingkat imnunitas di DKI Jakarta. Pertama, karena cakupan vaksinasi dan kedua akibat infeksi yang sangat tinggi.

“Hasil survey DKI Jakarta di bulan Maret, sebelum ada program vaksinasi pada penduduk itu sudah 44 persen lebih penduduk DKI punya imunitas atau antibodi,” kata Pandu dalam penjelasan lebih lanjut kepada Indonesia.com, Selasa (23/11).

Hampir separuh penduduk di DKI Jakarta punya kekebalan dengan vaksinasi yang cakupannya tinggi juga . Hal ini sekaligus menyebabkan Jakarta paling cepat pengendalian pandeminya.

“Artinya, bukan cuma vaksin, tapi imunitas alami dari infeksi yang terjadi akibat lonjakan di Juli itu yang membuat tingkat imunitas di DKI jadi tinggi sekarang,” imbuhnya.

Saat ini, Pandu menyebut yang sedang dikejar DKI Jakarta adalah super immunity. Konsep super immunity seperti dijelaskan Pandu adalah orang yang tadinya terinfeksi dan sudah punya imunitas, kemudian ditambah dengan dua dosis vaksin.

Imunitas alami ditambah dua dosis vaksin itu yang membuat seseorang disebut memiliki super immunity atau kekebalan tubuh yang sangat tinggi untuk melawan Covid-19.

“Yang dikejar salah satunya super immunity. Kedua, terus memperluas cakupan orang yang belum divaksinasi. Sebab yang jadi korban meninggal dalam peningkatan kasus adalah orang-orang yang belum divaksinasi.”

“Sebab itu juga kita bisa mempertahankan kelandaian kasus sampai 3-4 bulan ini. Januari-Februari perkiraan saya ini juga bakal masih landai. Tapi kita harus kejar terus cakupan vaksinasinya untuk mengejar super immunity ini,” ujar Pandu.

(ttf/fjr)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *