Dubes Belanda Doakan Indonesia Bersua Oranje di Piala Dunia 2026

Jakarta, Indonesia —
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, berharap Timnas Indonesia bertemu Belanda di Piala Dunia 2026.
Hal tersebut disampaikan dalam perayaan King’s Day 2025 di Kantor Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN di Jakarta, Selasa (29/4).
“Mimpi saya, di musim panas tahun depan Timnas Indonesia dan Oranje [julukan timnas Belanda] lolos ke Piala Dunia 2026 dan bertanding di lapangan. Itu akan jadi pertunjukan besar untuk Indonesia dan Belanda,” kata Dubes Gerritsen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerritsen turut memerhatikan langkah-langkah PSSI untuk membawa sepak bola Indonesia ke panggung dunia. Menurutnya, program naturalisasi yang dilakukan jadi pemicu awal bagi tim Merah Putih naik level.
“Saya melihat visi [Ketua PSSI] Pak Erick Thohir bukan hanya soal naturalisasi atau tentang mengubah paspor para pesepakbola [dari Belanda ke Indonesia]. Pada dasarnya, naturalisasi adalah hal normal di dunia sepak bola. Kita bisa lihat negara lain seperti Bahrain yang melakukan ini,” ujar Gerritsen.
“Yang dilakukan pak Erick adalah mencari pemain yang punya ikatan dengan asal-usul orangtua mereka agar bermain dengan hati demi Timnas [Indonesia],” ia menambahkan.
Saat ini Timnas Indonesia tengah berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Tim besutan Patrick Kluivert masih punya kesempatan lolos langsung atau melaju ke putaran keempat kualifikasi.
Sedangkan timnas Belanda baru memulai perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa pada Juni mendatang. Tim asuhan Ronald Koeman akan menjalani dua laga kontra Finlandia pada 7 Juni kemudian Malta pada 10 Juni waktu setempat.
Lebih lanjut, Gerritsen menyampaikan persahabatan Belanda dan Indonesia tak hanya soal olahraga, politik, dan ekonomi. Kolaborasi bilateral terus dikembangkan menyusul rencana pengembalian 800 artefak dari Negeri Kincir Angin ke Nusantara.
“Presiden Prabowo Subianto telah menekankan pentingnya budaya sebagai komponen utama pembangunan nasional dan kekuatan vital yang membentuk masa kini dan masa depan,” ucapnya.
(ikw/nva)