Dugaan Aktivitas ‘Open BO’ di MiChat Tuai Protes Pengguna
Aplikasi pesan instan MiChat diduga disalahgunakan sejumlah pihak untuk wadah menjual jasa seks atau dalam istilah umum dijadikan tempat untuk Open BO.
Dugaan tersebut muncul dari komentar pengguna Google pada kolom komentar aplikasi MiChat di Google Play store.
Komentar-komentar yang bernada kecaman pada aplikasi ini juga dibarengi dengan rating bintang satu yang berarti ‘sangat buruk.’
Salah satu kecaman dari netizen pada kolom komentar tersebut datang dari akun dengan username Asep Tarkim.
“Aplikasi michat segala ada, dari yang jual diri sampai jual uang palsu juga ada. Anehnya kenapa enggak langsung di-banned aja yang jual uang palsu itu,” tulisnya pada Senin (20/12).
Komentar serupa datang dari akun dengan nama Asqalani yosi yang bingung mengapa aplikasi ini tidak ditutup pemerintah.
“Pemerintah kenapa enggak tutup aja Aplikasi ini, ada yang Open BO, ada yang jual uang palsu, ada yang jual video porno dibawah umur,” tulisnya pada Sabtu (18/12).
Selain itu, salah satu pengguna Google bernama Dewi Sri Hartati merasa kecewa pada pengguna lain di aplikasi tersebut. Pasalnya pengguna ini dianggap munafik karena tidak menyediakan jasa BO di aplikasi MiChat.
“Bagus tapi sayangnya aplikasi ini di salahgunakan, saya tidak ada masalah itu hak pribadi masing-masing tapi yang saya kesal kan sebagian orang selalu ribut dengan saya dibilang saya munafik kalau gak bisa ST ataupun BO [dan menyuruh saya] keluar saja dari michat buat apa main michat karna di michat untuk bekerja wanita panggilan,” tulisnya pada Kamis (16/12).
Selain itu, seorang pengguna bernama Idit Sutisna meminta pihak MiChat untuk melakukan blokir pada akun-akun yang menyalahgunakan platform ini untuk prostitusi.
“Tolong dong pihak michat kalau Ada pengguna yang salah gunakan diblok aja polisi juga harus tau dong apk ini semestinya di buat khusus silaturami bukan digunakan prostitusi online banyak anak muda yang menjajakan dirinya,” tulisnya pada Selasa (7/12).
Aplikasi MiChat saat ini telah diunduh oleh lebih dari 991 ribu kali di Google Play store, dengan rating 4,3. Angka rating tersebut tidak terlalu buruk melihat banyaknya yang memberikan ulasan jelek yang disertai bintang satu.
Belakangan sejumlah kasus bermunculan, dengan motif kejahatan ‘menjual’ jasa seks wanita melalui aplikasi MiChat. Terbaru, seorang pria diringkus di Jakarta Selatan lantaran menjual kekasihnya sendiri EN (13) yang masih duduk di bangku sekolah dasar lewat aplikasi MiChat.
Pelaku juga menjual korban kepada para pria hidung belang dengan tarif sekitar Rp300 ribu lewat aplikasi MiChat.
Sebelumnya, terungkap seorang anak di bawah umur di Kota Bandung, Jawa Barat, diduga menjadi korban perkosaan hingga dijadikan pekerja seks komersial (PSK) menggunakan aplikasi MiChat.
(lnn/fjr)