Eddy Hiariej, Pernah Jadi Tersangka KPK Kini Jabat Wakil Menteri Hukum




Jakarta, Indonesia

Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej diangkat menjadi Wakil Menteri Hukum oleh Presiden Prabowo Subianto. Eddy akan mendampingi Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.

Eddy yang merupakan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah dilantik Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10.

Pria yang kerap disapa Eddy ini sudah dikenal luas dalam dunia hukum Indonesia. Ia merupakan akademisi dan guru besar hukum pidana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah berhasil meraih gelar doktor di usia 37 tahun pada 2010.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping karier akademiknya, Eddy sering tampil sebagai ahli hukum dalam berbagai kasus penting. Pada 2017, dirinya menjadi ahli dalam sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Selain itu, Eddy pernah memberikan keterangan ahli dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, serta kasus kematian Wayan Mirna Salihin, yang dikenal sebagai kasus kopi sianida.

Pada akhir 2020, Presiden Jokowi melantiknya sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM di Kabinet Indonesia Maju.

Eddy mendapat sorotan publik lantaran tersandung kasus hukum pada 2023. Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai Rp8 miliar.

Kasus tersebut menyeret Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM), Helmut Hermawan serta dua orang dekat Eddy, Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi.

Eddy mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wamenkumham saat itu.

Meski demikian, status tersangka tersebut akhirnya dicabut setelah Eddy dan Helmut memenangkan gugatan praperadilan terhadap KPK. Putusan ini dibacakan oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 30 Januari 2024.

Sebelumnya, pria kelahiran 10 April 1973 ini diketahui memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang hukum sebagai seorang akademisi. Dilansir laman resmi UGM, dirinya memiliki keahlian dalam sejumlah bidang seperti korupsi, terorisme, pencucian uang, kejahatan dunia maya, prosedur pidana, hingga kekerasan berat terhadap hak asasi manusia.

Tak hanya itu, Eddy juga aktif mempublikasikan sejumlah jurnal ilmiah dan buku yang berkaitan dengan hukum pidana.

Di sisi lain KPK mengklaim masih berupaya menyelesaikan administrasi penyidikan kasus dugaan korupsi Eddy Hiariej.

Saat ini, usia perkara sudah masuk hampir lima bulan terhitung sejak Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggugurkan status tersangka.

“Tidak ada rencana SP3 [Surat Perintah Penghentian Penyidikan]. Prinsipnya pimpinan memerintahkan untuk menindaklanjuti putusan praperadilan,” ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Selasa 25 Juni lalu.

(arn/fra)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *