Enggak Usah Dibahas, Sudah Lewat



Jakarta, Indonesia —

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas enggan membahas lebih lanjut soal pencopotan empat orang Dirjen Bina Masyarakat (Bimas) Kristen, Katolik, Hindu dan Budha yang menuai polemik belakangan ini. Ia mengklaim persoalan tersebut sudah selesai.

“Itu enggak usah dibahas deh itu. Sudah selesai, sudah lewat,” kata Yaqut kepada wartawan di Kantor Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (29/12).

Terdapat enam pejabat eselon 1 di Kemenag yang diberhentikan oleh Yaqut pada awal Desember 2021 lalu.

Mereka di antaranya Dirjen Bimas Hindu Tri Handoko Seto, Dirjen Bimas Katolik Yohanes Bayu Samodro, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury dan Dirjen Bimas Budha Caliadi.

Tak hanya itu, terdapat Inspektur Jenderal Kemenag Deni Suardini, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Achmad Gunaryo.

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali mengklaim para pejabat tersebut telah dimutasi ke jabatan fungsional per 6 Desember 2021.

“Alasannya untuk kepentingan organisasi dan penyegaran. Rotasi dan mutasi adalah hal yang biasa dalam organisasi untuk penyegaran,” kata Nizar kepada Indonesia.com, Selasa (21/12).

Beberapa pejabat eselon I yang dicopot Yaqut itu mengaku keberatan dengan keputusan tersebut. Salah satunya Thomas Pentury menilai pencopotannya cacat prosedur. Ia bahkan berencana menggugatnya ke PTUN.

“Kita PTUN kan. Kita orientasinya mekanisme dan prosedur pengusulan pemberhentian itu. Kalau Surat Keputusan (SK) kan mutlak dari presiden. Tapi prosedur sampai dia masuk ke pemberhentian itu menurut saya ada cacat,” kata Thomas kepada Indonesia.com, Selasa (21/12).

Sementara itu, Yohanes Bayu Samudro mengaku iklas atas keputusan pencopotan dirinya dari jabatan Dirjen Bimas Katolik.

(rzr/DAL)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *