Erupsi Gunung Semeru, 1.707 Warga Mengungsi di 19 Posko
Sebanyak 5.205 jiwa terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.707 jiwa mengungsi ke sejumlah posko pengungsian.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan, saat ini ada 19 titik posko yang menjadi tempat pengungsian sementara warga.
“Warga yang mengungsi berjumlah 1.707 jiwa yang tersebar di 19 titik,” kata Abdul dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).
19 posko tersebut sembilan di antaranya berada di Kecamatan Pronojiwo yakni di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2.
Kemudian di Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.
Berikutnya, sebanyak enam pos pengungsian berada di Kecamatan Candiro, antara lain; Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), Kantor Camat Candipuro.
Kemudian, sebanyak empat posko pengungsian berada di Kecamatan Pasirian, yakni di Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.
Berdasarkan data BNPB pukul 11.00 WIB, sebanyak 15 orang meninggal dunia akibat erupsi Semeru. Selain itu, awan panas guguran juga merusak sejumlah sektor pemukiman dan infrastruktur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang.
Fasilitas yang rusak di antaranya, 2.970 unit rumah, 38 fasilitas pendidikan, dan satu jembatan Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan putus.
(kid)