Erupsi Gunung Semeru, Awan Panas Menerpa Dua Kecamatan
Sebanyak dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur diterpa awan panas akibat erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12). Sementara itu, total delapan kecamatan terdampak abu vulkanik.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), awas panas guguran berdampak antara lain di Kecamatan Pronojiwo pada Desa Pronojiwo, Oro-oro Ombo, Sumberurip, serta Dusun Curah Kobokan di Desa Supituran. Begitu pula Kecamatan Candipuro pada Dusun Kamarkajang di Desa Sumberwuluh dan Desa Sumbermujur.
Sementara itu, total delapan kecamatan dan beberapa desa yang terdampak abu vulkanik, meliputi Kecamatan Ampelgading pada Desa Argoyuwono; Kecamatan Tirtoyudo pada Desa Purwodadi dan Desa Gadungsari; Kecamatan Pagelaran pada Desa Clumprit; Kecamatan Wajak pada Desa Bambang; Kecamatan Kepanjen pada Desa Panggungrejo dan Mojosari; Kecamatan Dampit pada Kelurahan Dampit; Kecamatan Bantur pada Desa Bantur dan Rejosari dan Kecamatan Turen pada Desa Talok.
“Kejadian sebaran awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan beberapa rumah warga tertutup material vulkanik serta jembatan Gladak Perak di Curah Kobokan yang menjadi akses penghubung Lumajang dan Malang terputus,” tulis BNPB, Minggu.
Akibat erupsi Gunung Semeru tersebut, terdapat 902 warga mengungsi di sejumlah titik. Selain itu, total 13 orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka bakar.
“41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara,” tulis BNPB.
Sedangkan warga luka lainnya, juga ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua ibu hamil.
“Tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” tulis BNPB.
(yoa/bac)