Farid Okbah Pernah Bertemu Jokowi di Istana, BIN Dicap Kecolongan
Ketua Umum Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI) Farid Okbah disebut pernah mengikuti sejumlah kegiatan resmi yang melibatkan pemerintah sepanjang berkarier sebagai seorang penceramah, termasuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana.
Hal itu disampaikan oleh pengacara Farid, Ismar Syafruddin yang berkeberatan dengan penetapan kliennya sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana terorisme.
“Saya lihat jelas (Farid) disangkakan melakukan teroris apa, menggetarkan, menakutkan, melakukan, coba itu menakutkan banget pasalnya. Tapi beliau diterima oleh Presiden [red: Jokowi],” kata Ismar kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/11).
Ia menuturkan bahwa dalam pertemuan itu, Farid memberikan sejumlah masukan kepada orang nomor wahid di Indonesia tersebut.
Jokowi pun, kata dia, menghargai masukan dan pesan yang disampaikan oleh sang penceramah. Latar belakang tersebut yang lantas membuat pihaknya menjadi heran dengan jeratan kasus teror di Densus 88.
“Ada 5 hal yang beliau sampaikan di sana. Dan saat itu sangat menghargai gitu,” jelasnya.
Farid juga disebut pernah hadir dalam kegiatan Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) Polri sebagai seorang pembicara.
Sehingga, Ismar pun tak percaya apabila seseorang dengan latar belakang seperti Farid bergabung dengan suatu jaringan teroris. Apabila terbukti, Ismar justru menilai bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) kebobolan.
“Kalau hal ini beliau terbukti sebagai salah seorang pelaku teroris, coba di mana muka teman-teman BIN? Berarti kecolongan, membiarkan seorang teroris masuk Istana loh. Sangat berbahaya ini, sangat kontradiktif ini,” ucapnya lagi.
Momen pertemuan dengan Jokowi sempat dipublikasikan oleh Farid lewat akun instagram resmi @faridokbah_official pada 29 Juni 2020. Dalam unggahan tersebut, Farid mengatakan bahwa pertemuan dilakukan untuk membahas Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
Tim pengacara dan keluarga dari para tersangka teroris yang ditangkap oleh Densus 88 Antiteror Polri hari ini mendatangi gedung Mabes Polri.
Mereka berusaha mencari tahu keberadaan dari para kerabat lantaran belum diketahui keberadaannya sejak ditangkap Densus 88.
Adapun tiga orang yang ditangkap oleh Densus 88 ialah Farid Okbah, Ahmad Zain An-Najah dan Anung Al Hamad. Ketiganya diduga memiliki afiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).
Polri mengklaim upaya penegakan hukum yang dilakukan kali ini bukan bentuk kriminalisasi, melainkan didasarkan pada bukti permulaan yang cukup.
(mjo/gil)