Formappi Kritik Hibah Pemprov ke Organisasi Terkait Wakil Ketua DPRD



Jakarta, Indonesia —

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen (Formappi) Lucius Karus mengkritik alokasi anggaran hibah senilai Rp900 juta ke Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia yang memiliki hubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani.

Lucius menyoroti soal potensi konflik kepentingan di balik usulan dana hibah itu.

“Saya kira perlu ditelusuri nih. Potensi konflik kepentingan di balik usulan dana hibah dalam RAPBD yang akan diberikan kepada perkumpulan yang dibina Zita yang adalah seorang Wakil Ketua DPRD sendiri,” kata Lucius saat dihubungi, Jumat (19/11).

Ia juga mengatakan pemberian dana hibah itu berpotensi menyalahgunakan keuangan daerah.

“Potensi penyalahgunaan kekuasaan sekaligus keuangan daerah juga jadi sangat besar,” katanya.

Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia sebelumnya mengklaim politikus Zita Anjani tak lagi mengurus organisasi meski sejak dulu pendanaan dibantu oleh putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

“Kita berkegiatan selama ini memang dulu ada Bu Zita Anjani karena kan peduli dunia pendidikan. Jadi dibantu dari dana Bunda Zita, juga kita dapat dana dari setiap kita upload-upload kegiatan pasti gini ‘ih, itu dimana, apa aja’, terus ada donatur-donatur,” urai Humas Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia, Dewi Yuniastuti, Jumat (19/11).

Kita juga [dapat dana] dari kitabisa com. Kita ada. Akhirnya makin ke sini, ya udah coba kita semunya gini ‘ayo dong kita bikin lagi pelatihan’,” imbuh dia.

Belakangan, katanya, Zita sudah tidak aktif sejak terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.

“Dulu Bu Zita memang pembinanya, tapi sekarang kan sudah tidak, sejak Bu Zita DPRD ya. Bunda Zita sudah tidak. Karena memang kita satu sekolah kan, Bu Zita memang di sekolahan tersebut dan dia melihat sendiri kasihan guru-guru PAUD,” ujar Dewi.

Dinas Sosial DKI Jakarta menganggarkan dana hibah senilai Rp900 juta untuk Perkumpulan Bunda Pintar Indonesia. Alokasi anggaran ini tercatat dalam data hasil input komponen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022.

Berdasarkan data yang telah dikonfirmasi Indonesia.com, usulan anggaran ini masuk dalam pos anggaran Dinas Sosial DKI untuk kegiatan pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial.

Dana hibah ratusan juga untuk Bunda Pintar Indonesia itu Pondok merupakan tertinggi kedua di Dinas Sosial dari total 78 badan dan lembaga nirlaba penerima hibah. Hibah tertinggi diberikan untuk Karang Taruna DKI dengan besaran Rp1 miliar.

Di sisi lain, dana hibah badan dan lembaga nirlaba lainnya yang dianggarkan Pemprov rata-rata senilai Rp25-Rp50 juta. Dana hibah terendah tercatat untuk Yayasan Cheshire Indonesia sebesar Rp18 juta.

Bunda Pintar Indonesia diduga punya hubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani. Dari penelusuran di situs DPRD DKI, tertulis bahwa putri Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan itu memiliki pengalaman sebagai pembina organisasi Bunda Pintar Indonesia.

(yoa/ain)

[Gambas:Video ]




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *